Asah Mental dan Skill Anak Berkonflik Hukum, Bapas Jember Gandeng PP dan Anatura Skincare

Asah Mental dan Skill Anak Berkonflik Hukum, Bapas Jember Gandeng PP dan Anatura Skincare

Jember, Memorandum.co.id - Kementerian hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur Balai Pemasyarakatan Bapas II Jember gelar Bimbingan Kepribadian motivasi dan keterampilan guna membangun karakter klien anak yang religius yang mandiri gandeng pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Nurul Huda Ambulu dan anatura skincare, Selasa (21/2/2023). Kegiatan kali pertama di tahun anggaran 2023 diikuti oleh 20 klien anak (di bawah umur) yang pernah tersandung permasalahan hukum di wilayah kerja Bapas Jember yakni (Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi, Lumajang dan Jember), di grand Caffe Jalan Jawa, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Jember. Telah hadir motivator kepribadian KH Moh Ibrahim dari pondok pesantren (Ponpes) Nurul Huda Ambulu dan Nawang Fitria sebagai pemberi materi pelatihan keterampilan (pembuatan sabun laundry) selaku Pokmas Lipas (Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan) Kabapas kelas II Jember, Basuki Raharjo didampingi oleh Kasubsi Bimbingan Klien Anak, Hendro Suwignyo menerangkan, pelaksanaan kegiatan bimbingan kemandirian dan bimbingan kepribadian dengan audiens klien anak yang berhadapan dengan hukum. "Khusus klien-klien pemasyarakatan anak dibawah umur yang sedang berhadapan dengan hukum wilayah kerja Bapas Jember dengan materi pelatihan keterampilan pembuatan sabun laundry dan sabun cuci piring, serta tausyiah agama," kata Kabapas kelas II Jember. Untuk itu Bapas Jember gandeng pondok pesantren Nurul Huda Ambulu dan anatura skincare. Bermaksud memberikan tausiyah mental agar tidak mengulangi lagi perbuatannya dan memberikan bekal skill untuk dikembangkan yang bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga. "Semoga bermanfaat baik mental rohani tidak terjerumus kembali dalam pelanggaran hukum dan tambah skill keterampilan yang telah diterima untuk dikembangkan lagi bisa bermanfaat bagi diri sendiri beserta keluarga," harap Basuki Raharjo, mantan KPLP Lapas Narkotika Pamekasan. Sementara Nawang Fitria, pemberi materi pelatihan pembuatan sabun laundry mengatakan, untuk kali kedua memberikan pelatihan keterampilan pada klien anak yang kali ini bimbingan kemandirian pelatihan membuat sabun dan deterjen. Tentunya dengan materi pelatihan pembuatan sabun laundry (cuci baju dan cuci piring) bisa menambah sklil untuk memanfaatkan waktu senggang untuk berkarya dan media sosial sebagai pemasaran nya. "Kami berharap ilmu yang telah diberikan dapat menambah sklil ketrampilan yang bisa dikembangkan baik untuk kebutuhan diri sendiri dan keluarga bahkan lebih luas lagi. Kami siap untuk memberikan pendampingan hingga cara pemasarannya. " pungkas Nawang Fitria. KH Moh Ibrahim dari pondok pesantren (Ponpes) Nurul Huda Ambulu mengatakan, pentingnya memberikan penguatan mental rohani agar tidak mengulangi perbuatannya yang berhadapan hukum kembali. "Memberikan penanaman tetang dasar keagamaan agar rohani mereka tertanamkan mental di jiwa, karena agama tidak membolehkan frustasi serta tidak mengulangi perbuatannya lagi," tandas KH Moh Ibrahim. (edy)

Sumber: