Tidak Zaman Lagi Suporter Rusuh, Berbadan Hukum agar Lebih Tertata

Tidak Zaman Lagi Suporter Rusuh, Berbadan Hukum agar Lebih Tertata

Suporter Persebaya dengan berbagai atribut saat memadati stadion. Surabaya, memorandum.co.id - Suporter Persebaya yang lebih dikenal dengan sebutan Bonekmania kembali berbenah. Mereka tidak ingin hal-hal positif yang selama ini sudah dilakukan seperti mendirikan Panti Asuhan, tergabung dalam Satgas bencana alam dan lain-lain dirusak oleh ulah oknum suporter yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu, dalam waktu dekat mereka akan berbadan hukum. Karena itu, kemarin, Selasa (14/2), perwakilan manajemen Persebaya dan suporter sowan ke Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Manajemen Persebaya diwakili oleh Manajer Fans Relationship Persebaya Sidiq Tualeka. Sedangkan suporter diwakili oleh Hasan Tiro dari Tribun Timur, Husen Gozali Tribun North, Sinyo Devara Tribun Kidul dan Eyik gate Joner 21. Inti pertemuan itu menurut Alex-sapaan karib Sidiq Tualeka-pihaknya tidak ingin hal-hal positif yang sudah dilakukan oleh Bonek seolah tidak dianggap. “Karena itu, kami ingin Bonek lebih terstruktur lagi sehingga nantinya bisa terdata dan terarsip jumlah pendukung setia Persebaya. Hasan Tiro, perwakilan suporter Tribun Timur mengatakan, badan hukum menjadi keinginan dari teman-teman suporter. “Harapannya setelah terbentuk badan hukum akan lebih tertata lebih rapi dan terorganisir. Bisa membuat kontrol anggota-anggotanya. Bukan hanya di dalam kota tapi di luar kota juga,” harapnya. Dia melanjutkan, jika berbicara mengenai suporter, banyak oknum-oknum yang merugikan Persebaya. “Ini yang nantinya akan kita perbaiki. Sebab dampaknya sangat tidak bagus untuk suporter yang sudah tertat dengan baik,” katanya. Hasan Tiro menambahkan, pertemuan dengan Wali Kota Surabaya kemarin menjadi awal pertemuan selanjutnya. Sebab, kelanjutan pertemuan nantinya akan dibawa ke rapat dengan stakeholder yang ada. “Waktu dan tempatnya nanti akan ditentukan lagi,” imbuhnya. Hamim Gimbal, salah satu pentolan suporter dari Yayasan Suporter Surabaya (YSS) menyebut, apa yang akan dilakukan oleh manajemen Persebaya sebenarnya sudah agak telat. Sebab, kata dirijen legend ini, YSS sudah melakukannya sejak lama. “Hanya kami (YSS) suporter Persebaya berbadan hukum hingga saat ini. Artinya kami sudah mendahului,” ungkapnya. Namun, Hamin juga tidak ingin mengecilkan rencana manajemen Persebaya dan teman-teman suporter. Sebab, kata pria yang tinggal di PP Legi ini, Bonek memang harus semakin dewasa dan berbenah serta tertata. “Sudah tidak zaman lagi suporter merusak dan melakukan tindakan kriminal. Perbuatan itu hanya akan membuat nama Persebaya rusak dan Kota Surabaya tercoreng. Wes ta, saiki wayahe yok opo Bonek dikenal apik nang masyarakat. Iku intine,” jlentreh pria yang identik dengan rambut gimbal ini. Hamin melanjutkan, dulu, di zaman Wastomi Suheri (almarhum) jumlah suporter YSS yang terdata hingga 20 ribu lebih. “Karena itu, harapannya, semua elemen suporter nantinya akan lebih tertata jika badan hukum sudah benar-benar terbentuk,” jelasnya. Di bagian lain, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyambut baik keinginan para suporter. Kata Eri, pihaknya ingin merangkul suporter. “Teman-teman di luar sana yang membikin resah masyarakat, bagaimana caranya Bonek itu tetap pada porsinya yaitu mendukung Persebaya dan menjaga nama nama baik Surabaya dan Bonek itu sendiri. Bukan merusak nama baik Persebaya dan boneknya. Pemerintah fasilitasi itu bagaimana ke depannya agar lebih baik,"terangnya. Eri menambahkan, pasca kejadian pengeroyokan di Semarang, Pemkot Surabaya ingin suporter berbenah lebih baik lagi. "Itu sebenarnya masih wacana, berbadan hukum karena sesuai UU nomor 11 tahun 2022 nomor 54 suporter harus punya organisasi dan berbadan hukum,” terang Eri. Bentuknya apa, lanjut Eri, nantinya akan dikaji lebih dalam. (rio/ono)

Sumber: