Wali Kota Sutiaji Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Aman
Malang, memorandum.co.id - Setelah sempat naik di akhir Desember tahun lalu, inflasi Kota Malang bisa terkendali di Januari ini. BPS Kota Malang mencatat angka inflasi Kota Malang secara mounth to mounth (mtm) atau bulan ke bulan sebesar 0,15%. Angka ini menjadi yang terendah di Jawa Timur dan sekaligus dibawah nasional. Inflasi 0,15% ini sekaligus menjadi stimulus positif menatap perjalanan inflasi Kota Malang secara year to year (yoy) atau tahun ke tahun. BPS pun memberikan kredit poin terhadap kebijakan Walikota Sutiaji dan Pemkot Malang dalam mengendalikan angka inflasi bulan Januari. Wali Kota Sutiaji mengatakan inflasi memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap pertumbuhan ekonomi, oleh karenanya mengacu pada tingkat inflasi sebelumnya. Diinstruksikan jajarannya untuk menganalisa dan menentukan langkah agar inflasi dapat dikendalikan. "Inflasi dan pertumbuhan ekonomi ini memiliki korelasi yang kuat, saling berkaitan satu sama lain, kalau inflasi tinggi pertumbuhan ekonomi terhambat, tetapi kalau stabil maka ya mendorong pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, inflasi Desember jadi acuan, saya instruksikan lewat asisten 2 langsung dianalisa dan di tindak lanjuti sampai ini (inflasi) bisa terkendali," katanya. Sutiaji menyadari selalu ada dampak dari inflasi. Disebutkan stabilnya tingkat inflasi akan membuat daya beli masyarakat akan meningkat. Ini yang perlu diantisipasi oleh pihaknya dan stakeholder terkait agar posisi demand dan supply tetap berimbang. "Yang jelas daya beli masyarakat pasti naik, pasti akan meningkat, ini yang patut kita waspadai. Makanya kita sudah siapkan langkah antisipasi, karena memang harus berkelanjutan, yang mana goal nya adalah keseimbangan antara permintaan dan penawaran,” terang Sutiaji. Adanya kemungkinan panic buying masyarakat utamanya bahan kebutuhan pokok, Sutiaji tidak menampik dan itu merupakan konsekuensi logis. Namun, pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing dengan kondisi pasar. “Konsekuensi logisnya bisa saja masyarakat melakukan itu (panic buying, red), tetapi saya harap masyarakat nggak melakukan ya. Tentu kita semua perlu sebijaksana mungkin dalam menggunakan keuangan kita, tidak perlu berlebihan dan kita sudah siapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi ini,” jelasnya. Wali Kota Sutiaji sudah memastikan melalui Bulog Kancab Malang bahwa ketersediaan bahan pokok di Kota Malang aman dan terkendali dan diharapkan tidak ada pihak yang mengambil kesempatan. “Semuanya normal, ketersediaan sembako aman dan terkendali. Bulog sudah mengkonfirmasi itu, tinggal bagaimana perilaku pasar yang terjadi, tetapi saya sangat menghimbau jangan ada permainan pasar dan mengambil kesempatan, jadi mari kita jaga kondusivitas ini dengan baik,” urainya. Wali Kota menekankan jajarannya dan stakeholder terkait untuk terus memantau dan mengawasi perkembangan kondisi di pasar, terlebih menjelang puasa Ramadan dan hari raya idul Fitri bulan Maret dan April mendatang. “Apresiasi tentu kami berikan pada tim yang sudah bekerja dengan baik, tapi fungsi monitoring ini nggak boleh kendur, harus tetap terstruktur dan berkelanjutan sesuai tugas masing-masing, apalagi ini sudah mendekati puasa dan hari raya idul Fitri, maka persiapan itu sudah dilakukan mulai sekarang,” ujarnya. Disampaikan, ketersediaan dan keterjangkauan harga akan dipantau dengan cermat. “Dari hulu sampai hilir, akan kita pastikan semuanya normal dan terkendali, harapan kami langkah ini akhirnya memberikan ketenangan pada masyarakat karena nggak ada kekurangan stok di pasar dan nggak ada lonjakan harga,” jelas Sutiaji. (*/ari)
Sumber: