Penanganan Darurat Banjir, Pemkab Mojokerto Buka Dapur Umum
Mojokerto, memorandum.co.id - Banjir di Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, hingga sore ini masih belum surut. Banjir merendam jalan desa, rumah-rumah warga dan juga areal persawahan. Warga yang terdampak sebanyak 1113 orang, 420 rumah, 330 KK. Oleh sebab itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati menginstruksikan untuk penanganan darurat di titik sumber bencana serta pendirian dapur umum dan posko kesehatan bagi warga terdampak. Sebanyak 1100 nasi bungkus disiapkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto. Dapur umum tersebut, didirikan di Balai Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto Mojokerto. "Terkait penanganan warga terdampak, kita telah mendirikan dapur umum yang dipusatkan di Balai Desa Jotangan," ujar Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Jumat (10/2/2023). Ikfina mengatakan, bahwa dapur umum sudah berjalan, jadi sudah mulai didirikan tenda dan posko kesehatan yang juga untuk lansia-lansia. "Termasuk pelayanan psikologis untuk masyarakat yang memang membutuhkan akibat banjir ini," tukasnya. Sementara itu, Koordinator Tagana Dinsos Kabupaten Mojokerto, Achmad Saefi menerangkan, sebanyak 1.100 nasi bungkus tersebut disiapkan untuk memenuhi kebutuhan makan warga yang ada di dua dusun yang ada di dua desa di Kecamatan Mojosari. Yakni Dusun Gembongan, Desa Jotangan sebanyak 1.000 nasi bungkus dan Dusun Balong Canggak, Desa Kedung Gempol. "Dapur Umum akan didirikan selama dua hari. Dan pendistribusian nasi bungkus ke warga sebanyak dua kali," terangnya. Saefi menjelaskan, saat ini dapur umum masak untuk persiapan makan siang. Di Dusun Gembongan yang dilaporkan ada 1.000 lebih, tapi dilihat ada yang balita dan lansia. "Sehingga kebutuhan makan untuk balita dan lansia disiapkan berbeda," jelasnya. Saefi menandaskan, untuk makan siang warga terdampak anggota Tagana menyiapkan nasi dengan lauk pauk seperti mie, telur, sayur mayur dan tahu tempe. Rencananya dapur umum didirikan selama dua hari. "Kami diperintahkan Ibu Bupati untuk dua hari. Hari ini dan besok," tandasnya. Namun Saefi menegaskan, ia akan melihat situasi dan kondisi. Jika hujan lagi dan banjir belum surut, maka dapur umum bisa bertambah lebih dari dua hari. "Untuk sekali masak habis beras 1 kuintal, jadi kalau satu hari dua kali berarti 2 kuintal," pungkasnya. (yus)
Sumber: