Polisi Dalami Motif Ibu Tega Bakar Bayi di Madiun

Polisi Dalami Motif Ibu Tega Bakar Bayi di Madiun

Madiun, Memorandum.co.id - Terduga pelaku pembakaran bayi, IS (36), warga Desa Ngranget, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun diamankan Polres Madiun, Selasa (7/2). Sebelumnya, polisi harus melakukan pencarian pelaku selama 12 jam didalam hutan dekat rumahnya. Berdasarkan keterangan pelaku, ia tega membakar bayinya sendiri usai dilahirkan pada Senin (6/2) lantaran sakit hati telah dituduh sang suami berselingkuh. Sedangkan suami IS sendiri sudah lama bekerja di Banyuwangi dan jarang pulang ke Madiun. "Hasil interogasi sementara dari terduga pelaku IS motif membakar bayi yang habis dilahirkan adalah karena sakit hati dengan perkataan sang suami yang menuduh pelaku telah berselingkuh hingga mengandung dan melahirkan bayi," ungkap Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo, Rabu (8/2). IS mengaku hanya tinggal berdua dengan anak pertamanya yang masih duduk dibangku kelas 4 SD. Sebelum kejadian, IS sempat makan durian, buah jambu, dan minum teh pahit hingga akhirnya merasakan sakit perut. Begitu janin keluar, pelaku teringat perkataan suaminya saat menuduh terhadap dirinya telah melakukan hubungan gelap dengan pria lain. Seketika itu juga IS membawa janin yang dilahirkan ke atas tungku perapian di dapur rumah. "Kondisi saat ditemukan sudah meninggal dengan tubuh terbakar, tersisa sedikit tangan yang menghitam," ujarnya. Ibu pelaku yang tingga bersebelahan dengan rumah IS menaruh kecurigaan lantaran tidak nampak keluar rumah. Dirumah pelaku sang ibu mencium bau anyir darah serta bau busuk.  Setelah di cek, ditemukan banyak ceceran darah. Ibu pelaku kemudian memanggi tetangga dan ditemukan sosok janin yang sudah terbakar di tungku perapian. "Pelaku langsung kabur. Kita amankandi area hutan wilayah Kecamatan Dagangan,. Pelaku terhenti dan terlihat lemas karena masih ada pendarahan paska melahirkan," bebernya. Dari keterangan beberapa saksi, lanjut AKBP Anton Prasetyo, sekitar tahun 2018 pelaku pernah melahirkan anak kedua dalam kondisi meninggal dan diduga patah leher. Untuk mengungkap penyebab kematian, jasad bayi saat ini dilakukan autopsi dan tes DNA di RSU Soedono oleh Dokpol RS Bhayangkara Kediri. "Kami masih melakukan pendalaman, mengumpulkan keterangan para saksi dan mencari letak makam anak tersebut, dan pada saat melakukan pengecekkan sudah tertumpuk dengan makam lain, tetapi masih kita lakukan pendalaman terus," tandasnya. (dry/adi)

Sumber: