Pucuk Cool Jam 2020, Band Pemula Surabaya Tampil Terbaik
Surabaya, Memorandum.co.id - Tidak kurang 20 peserta terpilih menjadi kategori band wilayah Surabaya siap menampilkan aksi terbaiknya dalam Live Audition Road To Pucuk Cool Jam 2020. Yustina Amelia selaku Brand Manager Teh Pucuk Harum mengatakan, setelah menggelar di wilayah Jabodetabek dan Samarinda pada 16 November 2019, kemudian menuju wilayah Palembang pada 23 November 2019 serta wilayah Bandung dan Yogyakarta pada 24 November 2019 lalu, rangkaian Live Audition Road To Pucuk Cool Jam 2020. Make The Journey Louder menghampiri wilayah Surabaya bertempat di Surabaya Town Square, Surabaya, Jawa Timur.[penci_ads id="penci_ads_3"] "Khusus wilayah Surabaya, sebanyak 20 peserta terpilih kategori band dan peserta kategori ekstrakurikuler akan tampil langsung dihadapan juri kategori band Ricky Carlos S P., Music Director Radio Gen FM dan juri kategori ekstrakurikuler Felisia Bochils," terang Yustina Amelia. Lanjut Yustina Amelia, Pucuk Cool jam 2020 salah satu ajang seni dan kreativitas bagi generasi muda Indonesia yang memiliki minat dan bakat di bidang seni. Ia menyampaikan tahap digital audition yang berhasil menjaring lebih dari 400 peserta sejak dibuka pada tanggal 2 September hingga 10 November 2019 melalui microsite www.pucukcooljam.com. Dalam proses digital audition, dua jurnalis musik senior yakni Fajar Andi dan Ryan Kampua diterjunkan untuk menyeleksi lebih dari 400 peserta band sekolah yang kemudian dikerucutkan menjadi 20 peserta band di setiap wilayah dari tujuh kota tersebut.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] “Setelah mendengarkan semua materi yang dikirimkan, saya cukup bangga dengan kreativitas anak muda yang mengikuti ajang Pucuk Cool Jam 2020, karena kendati masih tergolong pemula, mereka berani dan mampu mengeksplor kemampuan bermusiknya.,” terang Fajar Andi. Senada dengan koleganya, Ryan Kampua merasa takjub karena semua peserta terutama di daerah di luar Jabotadebek sudah memainkan musik yang sangat beragam dan tidak terpaku pada musik-musik yang sedang trend saja. “Tidak hanya musik yang sedang digemari seperti pop dan rock, lebih dari empat ratusan peserta ini ada juga yang memainkan genre ska hingga heavy metal dan bahkan terdapat beberapa grup yang berani menghadirkan lagu daerah yang diaransemen secara kekinian,” ujar Ryan Kampua. (day/gus)
Sumber: