Pemkab Sumenep Mampu Turunkan Kasus Stunting
Sumenep, Memorandum.co.id - Dalam lima tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep mampu menangani kasus stunting hingga 18 persen. Angka itu tertinggi di Kabupaten dan kota seluruh kabupaten kota seluruh Indonesia. Bupati Kabupaten Sumenep A Buya Busyro Karim mengatakan, data 18 tersebut bukan data pemkab setempat, melainkan data dari Kementerian. Sesuai data selama lima tahun Sumenep mampu menurunkan angka kasus stunting tertinggi se kabupaten dan, kota seluruh Indonesia. [penci_ads id="penci_ads_4"] Kemudian tambahnya, Pemerintah Sumenep pun diminta memaparkan upayanya yang dilakukan selama lima tahun hingga mampu menurunkan angka kasus stunting hingga mencapai 18 persen."Kami pun diminta menjelaskan langkah-langkah kami dalam menurunkan kasus stunting," ungkapnya, Jumat (29/11). Dalam lima tahun pemerintah melakukan berbagai upaya antaranya memanfaatkan pos pelayanan terpadu (posyandu). Selain itu Pemkab mempunyai Big Data stunting, kemudian semua prioritas kesehatan diarahkan semua. penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Dengan adanya big data menurut bupati dua periode itu, semua program kesehatan diarahkan lebih efektif dan terarah. Menurut dia, big data dimiliki sehingga Sumenep mampu menurunkan kasus stunting hingga 18 persen. "Mungkin big data itu, yang tidak dimiliki Kabupaten dan kota lain," katanya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) Kohar Hari Santoso mengaku, meski tidak mampunyai target soal kasus stunting pihaknya tetap mengupayakan angka kasus itu turun setiap tahun. "Stunting ini tidak akan pernah selesai akan tetap kami lakukan serendah-redahnya setidaknya kita sama dengan negara sudah maju," katanya. Menurutnya, upaya menurunkan angkas kasus stunting membutuhkan dukungan masyarakat dengan cara meningkatkan pola hidup sehat.(uri/sr)
Sumber: