Samanhudi Anwar dan 5 Eksekutor Rencanakan Perampokan di Lapas Sragen

Samanhudi Anwar dan 5 Eksekutor Rencanakan Perampokan di Lapas Sragen

Tersangka Muhamad Samanhudi Anwar dikeler ke ruang penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim untuk jalani pemeriksaan. Surabaya, memorandum.co.id - Muhamad Samanhudi Anwar diamankan anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, Jumat (27/1/2023) dini hari. Mantan Wali Kota Blitar periode 2010-2015 itu diamankan usai terbukti jadi otak aksi perampokan rumah dinas Wali Kota Biltar, Santoso beberapa pekan lalu. Dirreskrimum Polda Jatim Kombespol Totok Suharyanto mengatakan, Samanhudi tercatat pernah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sragen, karena kasus suap pada 2018 lalu. Ia merupakan informan kelima pelaku yang melakukan perampokan pada 12 Desember 2022. Totok menyebut, Samanhudi mengetahui profil kelima tersangka yang memang spesialis rampok. Pada Agustus 2020, mereka bertemu di satu Lapas Sragen, di situ Samanhudi membeberkan informasi hingga waktu yang pas untuk eksekusi. "Diawali dari Agustus 2020 sampai dengan Februari 2021 saat tersangka yang kemarin kita tangkap lebih dulu itu sedang menjalani hukuman pidana di LP Jawa Tengah. Disitulah mereka ketemu, dan memberikan informasi, selanjutnya tersangka satu tim lima orang itu melakukan tindak pidana curas di bulan Desember 2022 kemarin," tambah dia. Sementara Samanhudi yang mengenakan pakaian hitam dan celana jins dengan kondisi kedua tangan diborgol polisi saat ditanya wartawan mengaku dirinya tidak tahu apa-apa. "Opo? saya gak tahu, saya gak tahu. Sopo sing balas dendam?," kata pria berkumis tebal itu. Saat ini, penyidik masih melakukan pendalaman untuk membuktikan apakah Samanhudi ini merupakan dalang dalam kasus ini, dan untuk mengungkap dugaan adanya tersangka lain. Dalam kasus ini, penyidik berencana menerapkan Pasal 365 Juncto Pasal 66 KUHP terkait dengan membantu melakukan tindak pidana dengan memberikan keterangan lokasi, waktu dan kondisi lokasi. Sekadar informasi, pascabebas dari penjara pada Senin (10/10) lalu, Samanhudi saat di wawancara awak media mengaku balas dendam karena merasa dizalimi politik. Meski begitu, dalam pernyataan bernada emosional itu ia tidak menjelaskan dirinya membalas dendam kepada siapa.(fdn)

Sumber: