Terekam CCTV, Polres Malang Kejar Komplotan Jambret
Malang, Memorandum.co.id - Satuan Reskrim Polres Malang melacak jejak komplotan jambret yang beraksi di kawasan jalan perkampungan Dusun Kanigoro, Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Begal jalanan ini merampas perhiasan emas korban nenek Jami (104) senilai Rp 6,6 juta. Kasihumas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik menyampaikan jajaran Polsek Pakis dan Polres Malang telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari korban dan beberapa saksi kejadian. “Kejadian penjambretan itu secara jelas terekam CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian, di rumah tetangga korban,” terangnya, Kamis (12/1). Rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang viral di media sosial ini selanjutnya ditindak-lanjuti oleh petugas untuk melacak jejak komplotan jambret. Terakam dalam CCTV, komplotan ini beranggotakan empat orang dengan mengendarai dua sepeda motor matic. Komplotan ini tergolong nekat karena lokasi kejadian ini merupakan jalan gang di perkampungan yang oadat dengan pemukiman penduduk. “Kejadiannya pada hari Senin (9/1) sekitar pukul 05.30 WIB ketika kondisi sekitarnya sepi. Korbannya bernama Jami, nenek berusia 104 tahun itu diambil kalungnya,” kata Taufik. Dalam aksinya, salah satu pelaku turun dari motor menghampiri korban dan berpura-pura menanyakan alamat. Belum sempat dijawab oleh korban, pelaku langsung menarik paksa kalung emas yang dikenakannya kemudian melarikan diri. “Usai kalungnya dirampas, korban sempat berteriak minta tolong hingga terdengar oleh keluarga yang langsung berusaha mengejar pelaku, namun tidak terkejar,” imbuh Taufik. Tak lama, jajaran Polsek Pakis yang dihubungi segera datang dan melakukan olah TKP dan meminta keterangan pada korban serta beberapa saksi untuk melacak jejak pelaku. “Saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Polsek Pakis. Hingga kini, serangkaian proses penyelidikan atas insiden tersebut masih dilakukan,” jelas Taufik. Berbekal ciri-ciri pelaku yang terekam CCTV, pihaknya bekerjasama dengan unit Opsnal Polres Malang melakukan pengejaran komplotan jambret. “Masih penyelidikan, mohon doanya agar segera terungkap,” tutur Taufik. (kid/ari)
Sumber: