Buka KKN-BK Unair, Bupati Yes: Pelajari Nilai di Masyarakat

Buka KKN-BK Unair, Bupati Yes: Pelajari Nilai di Masyarakat

Lamongan, memorandum.co.id - Membuka pelaksanaan KKN-BBK (Kuliah Kerja Nyata-Belajar Bersama Komunitas) Unair (Universitas Airlangga) pada Selasa (10/1) di Pendopo Lokatantra Lamongan, Bupati Yuhronur Efendi berpesan agar mahasiswa yang akan melaksanakan KKN-BBK di Lamongan tidak hanya mempelajari hal-hal teknis saja, melainkan juga mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat Lamongan. Nilai-nilai ini sebagaimana yang terkandung dalam slogan Lamongan 'Megilan', yakni Mandiri, Elegan, enerGik, Inovatif, Loyalitas, Adaptif, dan Nyaman.
"Pesan saya, tidak hanya hal-hal teknis yang dipelajari tapi juga nilai-nilai yang terkandung di masyarakat, itu juga bisa dipelajari, menjadi sebuah inspirasi dan ilham, diabsorbsi dan diserap sehingga menjadi spirit juga motivasi dalam kehidupan," pesan Pak Yes.
Pak Yes juga meyakini bahwa mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan Belajar Bersama Komunitas ini akan bisa mengimplementasikan apa yang telah diperoleh dari kampus kepada masyarakat, begitu juga sebaliknya memperoleh tambahan pengetahuan dari masyarakat. Ditambahkan beliau, komunitas-komunitas yang ada di Lamongan sangat beragam, terutama di 2 kecamatan yang akan dijadikan lokasi KKN-BBK, seperti komunitas bebek/itik di Desa Tawangrejo Kecamatan Turi juga komunitas asman toga di Kalitengah.
"Mudah-mudahan nanti ini menjadi kenangan sepanjang hidup adik-adik semua. Jadi kami atas nama Pemkab Lamongan menyambut dengan gembira atas kedatangan adik-adik untuk melakukan KKN-BBK di Kabupaten Lamongan. Banyak komunitas-komunitas di Lamongan ini yang bisa diajak untuk saling memberi dan berbagi ilmu, karena sesungguhnya esensi merdeka belajar adalah mencari sesuatu yang menjadi substansi kehidupan masyarakat," tambah Pak Yes.
Dikatakan Dekan Fakultas Vokasi Unair Prof. Anwar Ma'ruf, terdapat 236 mahasiswa dari 16 fakultas di Unair yang hari ini diterjunkan ke dua kecamatan di Lamongan, Turi dan Kalitengah untuk melaksanakan kegiatan KKN-BBK. Kegiatan ini akan dilaksanakan dalam waktu 50 hari.
"Saat ini masih dilakukan 50 hari, karena ini peralihan dari KKN menuju BBK, belum BBK yang sesungguhnya. BBK yang kita terjunkan ini berbeda dengan KKN yang sudah ada dulu, ini adalah belajar bersama komunitas, jadi masyarakat ini adalah sumber ilmu yang harus kita kembangkan bersama," kata Prof. Anwar.(*)

Sumber: