Mayat Mengering Ditemukan di Kebun Tebu Kepanjen, Polisi Olah TKP

Mayat Mengering Ditemukan di Kebun Tebu Kepanjen, Polisi Olah TKP

Malang, Memorandum.co.id - Mayat tanpa identitas dan kondisi sudah mengering ditemukan beberapa orang yang sedang membersihkan daun tebu kering (ngroges) di tengah lahan tebu Dusun Ketapang, Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (5/1/2023). Slamet Muliadi (40), warga Jl Yos Sudarso, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen menyampaikan, setelah menemukan langsung melaporkan ke perangkat desa setempat. “Kita menemukan sekitar jam 12.30 WIB dan langsung kami laporkan ke desa, karena kami merasa ketakutan,” katanya. Dikatakan, sebetulnya yang mengetahui terlebih dahulu adalah ibu- ibu yang sedang ngroges. Kemudian, memanggil dirinya untuk melihat mayat tersebut. Karena dirinya merasa ketakutan melaporkan ke perangkat desa setempat. Mayat tersebut berada di tengah yang berada tidak jauh dari rumah warga sekitar. Sedangkan, kondisinya sudah mengering tinggal tulang belulang dan tidak menggunakan pakaian sama sekali. “Kita tidak tahu jenis kelaminnya, perempuan atau laki-laki, karena hanya tinggal tulang dan tanpa adanya identitas,” ujar Slamet. Kepala Desa Sukoraharjo, Sujianto yang dihubungi melalui telepon menyampaikan kalau hingga saat ini belum ada laporan dari warga desanya yang kehilangan salah satu anggota keluarganya. “Saya sudah meminta pada seluruh perangkat untuk mencari info hingga tingkat RT apakah ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya,” jelasnya. Pihak desa memeriksa laporan yang ada di desa hingga sekitar satu bulan lalu dan tidak ditemukan adanya laporan warga terkait kehilangan anggota keluarganya. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Malang Iptu Wahyu Rizki Saputro mengatakan pihaknya menindaklanjuti laporan penemuan kerangka mayat di Desa Sukoraharjo tersebut dengan mengirimkan tim identifikasi untuk melakukan olah TKP dan melakukan pemeriksaan luar atas kerangka mayat tersebut. “Tim identifikasi melakukan evakuasi dan mengidentifikasi pada kerangka mayat tersebut,” kata Wahyu. Selanjutnya, kerangka tersebut dievakuasi lalu dikirim ke RSSA untuk dilalukan visum. “Kami masih perlu melakukan pengumpulan data keterangan dari saksi- saksi, jadi masih belum bisa pastikan penyebab kematian atas ditemukannya kerangka mayat tersebut,” terang Wahyu. (kid/ari)

Sumber: