Jumlah Petani Tulungagung Bakal Berkurang di 2023

Jumlah Petani Tulungagung Bakal Berkurang di 2023

Para petani membersihkan rumput di sawah. Tulungagung, memorandum.co.id - Berdasarkan data di Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Tulungagung, pada 2022 ini jumlah petani Kota Marmer yang masuk dalam Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) sebanyak 141.086 orang. Sedangkan pada 2023 nanti, jumlahnya diprediksi turun menjadi 94.090 petani. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan Dispertan Kabupaten Tulungagung, Tri Widyono Agus Basuki, alias Oky. Menurutnya, penurunan jumlah itu disebabkan karena banyak hal. "Penurunan yang terdaftar pada E-RDKK 2023 mencapai 46 ribu petani dibandingkan pada tahun ini," terang Oky, Minggu (25/12/2022). Pihaknya mengatakan, salah satu alasan yang melatar belakangi adalah munculnya aturan pembatasan jumlah pupuk bersubsidi pada 2023 mendatang. Oky menyebut, pada 2023 nanti hanya ada dua jenis pupuk yang disubsidi pemerintah. Yakni NPK dan urea. Kemudian, hal lain yang mempengaruhi penurunan jumlah dalam E-RDKK adalah ketidakjelasan identitas petani. Selain itu masih adanya petani yang mengaku belum berminat mendapatkan pupuk bersubsidi. "Tentunya kalau mereka tidak mendaftar, maka tidak akan menerima pupuk subsidi dari pemerintah untuk tahun depan," jelasnya. Oky merinci, nantinya untuk alokasi pupuk Urea sebanyak 30 ribu ton. Sedangkan pupuk NPK sebanyak 17 ribu ton. Kemudian pupuk NPK khusus sebanyak 121 ton. Adanya alokasi baru itu, Oky memastikan, seluruh petani yang terdaftar ke dalam E-RDKK tahun 2023 bisa mendapatkan pupuk subsidi sesuai dengan jumlah yang ditetapkan. Dan perlu dipahami, untuk pupuk jenis NPK formula khusus hanya diberikan kepada petani yang menanam jenis kakao di Kecamatan Kalidawir. "Kalau bukan petani kakao tidak bisa dapat pupuk itu," pungkasnya. (fir/mad)

Sumber: