Prestasi Atlet Kota Mojokerto Melejit
Mojokerto, Memorandum.co.id - Pembinaan atlet di Kota Mojokerto menunjukkan hasil positif. Prestasi para atlet juga mengalami peningkatan signifikan. Dalam Porprov Jatim lalu, dari 23 cabor yang dikirimkan sebanyak 12 cabor sukses menggondol medali. Diantaranya 6 medali emas 4 perak dan 2 perunggu. "Ini merupakan prestasi terbaik Kota Mojokerto sepanjang ikut serta Porprov Jatim," ujar Ketua Umum KONI Kota Mojokerto, Santoso Bekti Wibowo dalam Musyawarah Olahraga Kota (Musorkot) di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Sabtu (22/12). Lebih lanjut dikatakannya, untuk mencetak atlet berprestasi pihaknya akan lebih banyak menggelar turnamen olah raga. Pplentas olahraga bisa dijadikan investasi untuk memutar roda perekonomian di Kota Mojokerto. Untuk itu ia berencana membuat open turnamen di semua cabor yang ada dibawah naungannya. Hanya saja, rencana tersebut terkendala masalah pendanaan. "Satu turnamen saja bisa menghabiskan uang sekitar Rp 100 juta, dan bisa dibayangkan kalau 36 cabor kita menggelar open turnamen maka dana yang dibutuhkan sekitar Rp 3,6 miliar," bebernya. Untuk itu, Santoso berharap adanya pengalokasian dana khusus yang nantinya bisa digunakan untuk menggelar open turnamen tersebut. "Sementara dana pembinaan kita saja sebesar Rp 2,5 miliar dan itu digunakan untuk open turnamen, maka pembinaan kita yang akan tersendat. Maka perlu adanya anggaran yang digunakan untuk menggelar open turnamen," pungkasnya. Ia menambahkan, saat ini Koni Kota Mojokerto mengalami kemajuan yang cukup pesat. Jumlah Cabang Olahraga (Cabor) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Mojokerto melejit. Pada periode kepengurusan 2019-2023 jumlah cabor dibawah pembinaan organisasi ini naik 14 cabor dari 22 cabor pada pengurusan sebelumnya. Saat ini total mencapai 36 cabor. "Jumlah cabor yang pada awalnya hanya 22 cabor kini Koni Kota Mojokerto sudah memiliki 36 cabor. 33 cabor sudah punya SK sementar 3 lainnya masih dalam proses penerbitan SK," bebernya. Untuk itu, Santoso berharap adanya pengalokasian dana khusus yang nantinya bisa digunakan untuk menggelar open turnamen tersebut. "Sementara dana pembinaan kita saja sebesar Rp 2,5 miliar dan itu digunakan untuk open turnamen, maka pembinaan kita yang akan tersendat. Maka perlu adanya anggaran yang digunakan untuk menggelar open turnamen," pungkasnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo memaparkan, peranan KONI di Kota Mojokerto sangat penting dalam membantu Pemkot dalam meningkatkan prestasi. "Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas kerja keras pengurus Koni Kota Mojokerto periode 2019-2023 atas prestasi olahraga di Kota Mojokerto. Berkat dedikasi, pelatihan dan kerja keras KONI, olahraga di Kota Mojokerto bisa melahirkan prestasi," ucapnya. Gaguk memaparkan, tahun depan Kota Mojokerto akan menjadi tuan rumah Porprov Jatim. Hal ini menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. "Penyelenggaraan Porprov nanti tidak hanya berdampak di bidang olahraga, tapi juga mempunyai multi efek untuk masyarakat, baik itu bisnis maupun UMKM," jelasnya. Gaguk juga membuka pintu selebar-lebarnya dalam penyelenggaraan open turnamen masing-masing cabor di Kota Mojokerto. Hanya saja anggaran sebesar itu tidak mampu ditanggung sepenuhnya dari APBD Kota Mojokerto. Meski begitu, Gaguk akan mencoba memfasilitasi KONI untuk terselenggaranya open turnamen itu.(war)
Sumber: