Balada Pendidik Beristrikan Perempuan Konsumtif (3)
Bertemu Janda Mutiara yang Terpendam di Kubangan Lumpur Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya Meski sudah lama berpisah, hubungan Hendri vs Risa masih mengambang. Mereka belum cerai secara resmi. Hanya pisah tempat tinggal. Masing-masing menempati rumah kos. Sebenarnya orang tua Risa maupun orang tua Hendri menawarkan mengasuh anak-anak Hendri. Agar mereka lebih teperhatikan. Lebih tercurahi kasih sayang. Tapi, Hendri menolak. Dia hanya menitipkan anak-anak itu kala dirinya bekerja. Selebihnya tetap diasuh sendiri. “Memang melelahkan. Tapi, rasa lelah itu hilang ketika kami kumpul bersama.” Diakui Hendri, status perkawinannya memang masih mengambang. Dikatakan cerai, dia masih terikat perkawinan sah; dikatakan sudah pisah, tapi dia dan istrinya sudah lama pisah tempat tinggal. Bukan sekadar pisah ranjang. “Jujur saja aku berburu istri di PA ini dengan harapan mendapatkan calon yang terbaik. Kalau sudah dapat, aku akan mengurus perceraian kami,” kata Hendri bertekad. Diakui Hendri, mencari jodoh dengan mengubek-ubek PA sangat melelahkan. Walau begitu, Hendri mengaku akhirnya mendapatkan hasil juga. Dan, itu cukup signifikan. “Sampeyan kan wartawan Memorandum? Masih ingat tulisan Sejuta Kisah Rumah Tangga edisi 5-10 Agustus 2019 yang bertajuk Mengais Mutiara yang Terpendam di Kubangan Lumpur?” tanya Hendri. “Kenapa?” “Tokoh utama perempuan di kisah itu, namanya Rini, kan menikah dengan tokoh utama pria, Herry. Herry terjatuh setelah akad nikah dan dirawat di rumah sakit. Ternyata Herry sudah meninggal,” kata Hendri. Fakta itu diketahui Hendri kala melihat Rini di PA. Saat ditelusuri, ternyata dia sedang mengurus surat keterangan janda setelah ditinggal meninggal Herry. “Aku lantas berusaha mengenal dan mendekatinya,” cerita Hendri, yang menambahkan bahwa sampai saat ini pendekatan itu masih dalam proses. Pembaca masih ingat kisah Rini vs Herry kan? Dia purel sebuah diskotek. Anaknya satu tanpa diketahui siapa bapaknya. Dia korban perkosaan, Sebagaimana ibunya. Walau begitu, Rini sanggup membesarkan anaknya secara layak. Salah satu jalan yang dia jalani, antara lain, dengan menjadi purel sebuah rumah diskotek. Meski, hal itu bukan atas kemauannya sendiri. Rini ditipu oleh salah satu temannya dengan tawaran kerja yang menggiurkan, yang ternyata dijerumuskan ke dunia malam. Melalui perjalanan yang cukup berliku, Rini akhirnya bertemu dengan seorang duda keren bertitel Lc dan MA, namanya Herry. Keduanya bahkan mampu meningkatkan perkenalan mereka hingga ikatan perkawinan. Sayang, tidak lama setelah akad nikah, Herry terjatuh dan menderita kelumpuhan. Nyawa Herry juga terancam hilang. Dan, sebagaimana pengakuan Hendri yang pernah bertemu Rini di PA, kabarnya Herry meninggal dunia. Benarkah? Memorandum segera mengecek ke keluarga Herry, yang teman Memorandum semasa SMP. Ternyata benar. Sarjana agama lulusan Kairo, Mesir, itu meninggal dunia, satu setengah bulan lalu. Meski sudah resmi menikahi Rini, sekali pun Herry sama sekali belum pernah menyentuh perempuan tabah tadi sebagai suami-istri. “Masalahnya, maukah Rini dipersunting Hendri?” batin Memorandum. Kita tunggu saja! (habis)
Sumber: