Duta Perdamaian Benteng Radikalisme
Jember, memorandum.co.id - Terungkapnya kalangan perempuan dalam jaringan pelaku terorisme menjadi perhatian serius jajaran Polres Jember di bawah komando AKBP Alfian Nurrizal SH SIK MHum. Perempuan di nilai memiliki peran lebih dalam upaya pencegahan paham radikalisme di Kabupaten Jember. Wanita adalah tiang negara. Peran penting kaum perempuan di pedesaan bukan hanya sebatas menjadi ibu rumah tangga saja. Peran tambahan dalam rangka mendorong pembangunan desa dan pencegahan gerakan paham radikalisme, diharapkan bisa dijalankan. Tema ini kemudian menjadi bahan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Polsek Wuluhan di Pendopo Balai Desa Dukuh Depok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Kegiatan FGD ini dihadiri jajaran Muspika Kecamatan Wuluhan, Kades Dukuh Dempok, kanitntelkam, kanitbinmas dan ibu-ibu PKK Desa Dukuh Dempok. ”Kaum Perempuan diyakini mampu membantu menjadi duta perdamaian dan benteng paham radikalisme. Pendekatan yang melibatkan peran perempuan sangat besar manfaatnya untuk menumbuh kembangkan kesadaran toleransi dan kebhinekaan di lingkungan masyarakat pedesaan ,” ujar Danramil Wuluhan Kapten Inf Suwarno. Hal senada juga diungkapkan Kanitbinmas Polsek Wuluhan Aiptu Sugiono, bahwa perempuan di wilayah pedesaan bisa juga menjadi pelopor perdamaian. ”Salah satu bentuk peran perempuan di lingkungan keluarga adalah pengawasan terhadap anak, terhadap apa yang menjadi pergaulan dan bacaan anak-anaknya. Ketika ditemukan melenceng, seorang ibu wajib mencegah anaknya agar tidak terjerumus dalam paham radikalisme,” jelas Sugiono, Selasa (26/11). Di era serba digital di mana teknologi informasi sudah bisa diakses di pedesaan. Perempuan juga diwajibkan menjadi watchdog terhadap situs-situs yang bisa diakses anak-anaknya. ”Termasuk membatasi waktu penggunaan akses internet melalui android, peran ibu harus tegas menjalankannya demi menjaga keluarga Kita dari pengaruh paham radikalisme,” pungkas Sugiono. (edy/hms/fer)
Sumber: