Rawan Kejahatan Malam Hari, Warga Minta Pos Polisi Dimaksimalkan

Rawan Kejahatan Malam Hari, Warga Minta Pos Polisi Dimaksimalkan

Surabaya, memorandum.co.id - Pos polisi di sejumlah titik Kota Surabaya tidak dimanfaatkan secara maksimal. Seharusnya di pos tersebut berjaga petugas penegak hukum, namun kenyataannya tidak ada petugas. Apalagi pos penjagaan yang berada di perbatasan antar kota seperti pos polisi pintu masuk Jembatan Suramadu. Perlunya penjagaan ketat lantaran jalur penghubung antara Madura dan Surabaya itu menjadi akses utama. "Iya mas perlu ada petugas yang stand by di depan pos. Paling tidak pos polisi itu jangan sampai kosong. Harus ada petugas yang jaga. Sehingga kalau ada apa apa petugas dapat dengan cepat merespon informasi di lokasi sekitar," kata Ilham warga Semampir yang pernah menjadi korban curanmor. Lebih lanjut, pria yang kesehariannya bekerja di sebuah toko elektronik itu meminta adanya penambahan pos polisi di kawasan utara atau wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak. "Utara lokasinya rawan kejahatan, saya kira perimbangan itu sangat pantas untuk penambahan pos polisi. Apakah itu pos polisi yang dibangun pemkot atau gimana saya juga tidak paham. Yang penting pos polisi perlu ditambah," ungkapnya. Sementara itu Alvin alumni Fakultas Hukum Ubhara Surabaya berharap polisi memanfaatkan dan memaksimalkan pos polisi yang sekarang sudah ada. "Lah gimana kadang ada kejadian di TKP itu, petugasnya telat. Sehingga pelakunya keburu kabur," ungkapnya. Tidak menutup kemungkinan jika ada polisi yang stand by di pos polisi, terduga pelaku yang akan menjalankan aksi jahatnya tidak jadi beraksi. "Harus ada upaya pencegahan. Ya caranya sejumlah titik itu dijaga petugas. Karena kejahatan jalanan rata-rata pelakunya beraksi malam hari hingga dini hari," pungkasnya. (alf)

Sumber: