Pelaku Perampokan Sempat Ancam Telanjangi Istri Wali Kota

Pelaku Perampokan Sempat Ancam Telanjangi Istri Wali Kota

Blitar, memorandum.co.id - Buntut perampokan yang terjadi di rumdin Wali Kota Blitar kemarin, kepolisian memeriksa beberapa pihak untuk dimintai keterangan. Pemeriksaan dilakukan kepada tujuh saksi.  Yakni tiga penjaga dan dua saksi yang kali pertama mendatangi rumah dinas untuk menolong, serta wali kota dan istri. Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono mengatakan, sampai hari ini pihaknya sudah memeriksa tujuh saksi. "Sementara baru tujuh saksi yang kami periksa, tetapi nanti akan ada saksi-saksi lain yang kami minta keterangannya," kata Argo, Selasa (13/12). Menurut Kapolres, saksi lain yang bakal dimintai keterangan diantaranya adalah asisten rumah tangga di rumah dinas wali kota yang jumlahnya lebih dari tiga orang. "Polisi perlu menggali data lebih dalam. Karena saat kejadian perampokan, tak ada orang selain wali kota dan istri serta penjaga," tambah Argo. Masih menurut Kapolres, pihaknya sudah mengantongi ciri-ciri para perampok. Hal ini berdasarkan keterangan para saksi, yakni wali kota dan para penjaga. Tetapi untuk kepentingan penyelidikan, kepolisian belum bisa memberikan keterangan secara detail ciri-ciri pelaku tersebut. "Yang pasti pelaku berjumlah sekitar lima orang, menumpang minibus plat merah dan semuanya pria," terang Kapolres. Kapolres menambahkan, kasus perampokan ini menjadi atensi Polda Jatim dan nasional. Sehingga pihak Polda Jatim juga membentuk tim khusus untuk memburu pelaku. Pasca kejadian, pihaknya bersama Pemkot Blitar akan merapatkan barisan. Dan pengamanan akan dilakukan berlapis. "Ketika kepala daerah ada kegiatan dinas, nantinya akan ada anggotanya yang bakal mengawal," imbuh Kapolres. Sementara itu di tempat terpisah, Wali Kota Blitar Santoso kepada sejumlah awak media menceritakan kejadian pada dini hari kelabu tersebut. Menurut Santoso, peristiwa perampokan itu terjadi saat dini hari sekitar pukul 03.00. Tiba-tiba pintu kamar dijebol dan ada tiga orang masuk dan langsung menyergap. "Saya dan istri disuruh tengkurap, serta dilakban. Dan mereka minta menunjukkan brankas," kata Santoso. Santoso menambahkan, dalam posisi di ikat mereka menendang dan mengancam akan menelanjangi istrinya. "Setelah mendapatkan barang jarahan, mereka kabur. Dan saya berteriak minta tolong," tambah Santoso. Di singgung tentang indikasi perampokan, Wali Kota Blitar mengatakan tidak mau berandai -andai. Ia berharap penambahan personel untuk pengamanan rumah dinas. "Jangan dikaitkan dengan politik. Saya anggap ini kriminal. Biar pihak kepolisian yang mengusut," pungkas Santoso.(git)

Sumber: