Tangkal Radikalisme, Polsek Geger Rutin Edukasi di Pedesaan
Bangkalan, Memorandum.co.id - Aksi anarkistis kelompok radikal yang masih kerap menebar teror bom bunuh diri, terakhir terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung disikapi dengan sigap oleh Kapolres Bangkalan, AKBP Wiwit Ari Wibisono. Pascakejadian, AKBP Wiwit, begitu sapaan akrab Kapolres, segera memperketat penjagaan di Mapolres Bangkalan. Kebijakan serupa juga diibstruksikan kepada semua Kapolsek di 17 Polsek jajaran. “Ini amanah dari Bapak Kapolri setelah kejadian di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, yang harus segera kami tindak lajuti,” tandas Pamen Polri alumni Akpol 2022 ini, Jumat (9/12). Kiat untuk menangkal masuknya paham radikal yang kaprah dikembangkan kelompok menyimpang beraroma radikalisme itu, tidak hanya sebatas itu. AKBP Wiwit juga mengamatkan agar semua Kapolsek di 17 Polsek, jajaran aktif mengajak ulama dan tokoh agama (toga) di lini kecamatan desa, untuk berperan sebagai filter pencegah kemungkinan masuknya faham radikalisme. Gayungun bersambut. Instruksi Kapolres segara direspon dengan ligas oleh Polsek jajaran. Diantaranya, giat tour of duty untuk nyambangi para ulama dan takmir mesjid, mulai di kembangkan oleh Kapolsek Geger, AKP Suyitno,SH MH. Seperti Kamis (8/12 ) kemarin seusai Sholat Dhubur berjemaah, Bhabinkamtibmas Polsek Bripka Rochman bersama Babinsa Koramil Geger, berinisiatif bertemu dengan tokoh agama, Imam dan pengurus Takmir Mesjid Al-Ikhlas di Desa Campor. Pada kesempatan itu, anggota (Bhabinkamtibmas-Red) dan Babinsa, melalui edukasi singkat, berharap agar para ulama, Imam dan pengurus takmir mesjid, agar mewaspadai masuknya faham radikal. Forum juga dibubui alur dialog dan diskusi singkat. Hasilnya, Imam dan pengurus takmir Mesjid Al-Ikhlas, termasuk ulama Desa Campor, menyepakati untuk intent menjalin dengan Polsek dan Koramil Geger. Mereka akan selalu awas dan waspada untuk menjad benteng penangkal masuknya faham radikalisme. Ke depan, giat anjangsana dari mesjid ke mesjid serupa , secara bergilir akan terus kami kembangkan dari desa ke desa. Tergetnya, ya agar masyarakat Kecamatan Geger tidak terpengaruh oleh faham radikalisme” Pungkas AKP Suyitno.(ras)
Sumber: