Semeru Erupsi Lagi, BNPB Sebut Ada 1.979 Warga Mengungsi

Semeru Erupsi Lagi, BNPB Sebut Ada 1.979 Warga Mengungsi

Lumajang, memorandum.co.id -  Gunung Semeru kembali erupsi, Minggu (4/12/2022).  Gunung tertinggi di Jawa ini mengeluarkan awan panas guguran (APG) sejak pukul 02.46.
BPBD Jatim memastikan hingga saat ini belum ada laporan tentang korban jiwa maupun luka. Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyatakan hingga saat ini dirinya belum menerima laporan korban luka atau jiwa dalam erupsi Semeru. Ia berharap semua masyarakat selamat, karena sudah memiliki pengalaman dengan erupsi tahun lalu. "InsyaAllah sampai saat ini masih belum ada korban jiwa dan mudah-mudahan dengan pengalaman yang dimiliki masyarakat dari kejadian sebelumnya semoga masyarakat lebih paham dan mengerti cara menyelamatkan diri serta bagaimana dan apa saja langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika terjadi erupsi," ungkap dia seperti yang dihimpun dar berbagai sumber. Meski demikian dirinya tetap mengimbau masyarakat di radius tak aman Semeru memakai masker dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman sesuai dengan imbauan pemerintah dan BPBD setempat. "Untuk saat ini baik BPBD Jatim, BPBD Kabupaten Lumajang, relawan maupun TNI dan Polri melakukan imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan masker dan segera mengungsi ke tempat yang sudah ditentukan. Mengingat perkembangan dari Gunung Semeru terus naik," ujarnya.
Gatot tidak bisa memastikan apakah erupsi Semeru tahun ini lebih parah atau tidak dibandingkan 4 Desember 2021. Pihaknya masih terus melihat perkembangannya. "Saat ini tidak separah dulu. Tapi ini kondisinya terus kami update. Kalau bilang saat ini lebih parah tapi di akhir hasilnya berbeda. Saat ini kondisi terus bergerak," katanya.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq memastikan warga semua Dusun di Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiowo, Lumajang dievakuasi ke titik aman. Ini dilakukan setelah Gunung Semeru meluncurkan awan panas guguran (APG) sejauh 7 km. "Sudah. Sekarang ini sedang evakuasi. Untuk Supit Urang seluruh dusun dievakuasi," ujarnya.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sedikitnya 1.979 warga mengungsi di 11 titik setelah guguran awan panas dan meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Semeru, Minggu (4/12/2022).
Sedangkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, hingga Minggu sore, merinci 11 titik pengungsian itu meliputi: 266 jiwa di SDN 4 Supiturang; 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo; 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip; 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip; 131 jiwa di Balai Desa Penanggal; dan 52 jiwa di Pos Gunung Sawur. Selain itu, lewat keterangan pers yang sama, BNPB mengonfirmasi terdapat 216 jiwa pengungsi di Balai Desa Pasirian; 150 jiwa di Lapangan Candipuro; 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo. (*/udi)

Sumber: