Gebyar Fiesta UMKM Jatim Hadirkan Dialog Penguatan Spirit Masjid

Gebyar Fiesta UMKM Jatim Hadirkan Dialog Penguatan Spirit Masjid

Surabaya, memorandum.co.id - Memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengadakan Gebyar Fiesta Produk UKM dan UMKM Jawa Timur. Kegiatan pameran ini dihelat bertepatan pada Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia). Berlangsung selama 3 hari, (2-4/12/2022) di Mall Marvel City, Surabaya. Gebyar Fiesta Produk UKM dan UMKM tersebut diwarnai beragam acara, diantaranya dialog interaktif, live music akustik, dan varian lomba untuk siswa siswi jenjang SD-SMA. Kegiatan tersebut turut disemarakkan oleh Ketua LSM MAKI Jatim Heru Satrio, Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim Lia Istifhama, Direktur Utama PT Assa Land (Marvell City) Ronny, Ketua EO Kalinda Dwi Yulis, dan Kepala CDK Dinas Kehutanan Wilayah Kerja Bojonegoro Dwijo Saputro. Dalam dialog interaktif yang disajikan, pertama bertajuk Penguatan UMKM Melalui Spirit Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid. Jika opening acara Gebyar Fiesta dihadiri berbagai instansi pemerintahan, maka dialog interaktif ini menggandeng ulama kondang. Yakni, Dr KH M Sudjak MAg selaku Ketua Badan Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, sekaligus Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jatim. Mantan Kepala Kanwil Kemenag Jatim tersebut menjadi narasumber didampingi Dr Lia Istifhama MEI. “Ada beberapa fungsi masjid, diantaranya adalah sebagai tempat ibadah, pusat pendidikan, tempat musyawarah, tempat akad nikah, dan tempat perlidungan. Kenapa disebut tempat perlindungan? Karena ketika terjadi bencana atau musibah, masjid menjadi salah satu tempat yang paling banyak digunakan sebagai tempat uuntuk mendapatkan perasaan aman dan tentram," jelas Kyai Sudjak, Sabtu (3/12). Ulama yang juga masuk dalam jajaran MUI Jatim tersebut jjuga menjelaskan fungsi kolaborasi Masjid Akbar Surabaya. Menurut telaahnya, Masjid Akbar Surabaya juga difungsikan sebagai sarana edukasi dan rekreasi untuk masyarakat, diantaranya ada taman Asmaul Husna dan Edu Park. Selain itu, juga ada foodcourt yang menerapkan sIstem kerjasama pelaku UMKM. “Dengan begitu, Masjid Akbar sekaligus menjalankan fungsi sebagai pusat pembinaan dan pemberdayaan ekonomi umat. Ekonomi inilah memiliki keeratan hubungan dengan UMKM," tandasnya. Dialog tersebut mendapatkan respons positif dari pengunjung. Terbukti, beberapa pengunjung pun memanfaatkan dialog tersebut dengan bertanya langsung pada narasumber. Diantaranya terkait ancaman krisis pangan. Hal ini kemudian ditanggapi oleh Ning Lia, sapaan lekat Lia Istifhama, yang sebelumnya mendapatkan penghargaan sebagai Perempuan Inspiratif Peduli Wong Cilik versi Memorandum. “Krisis pangan atau ancaman resesi global, seharusnya bisa diantisipasi dengan kita semua tetap menjaga potensi pangan dalam negeri. Karena memang pada realitanya, banyak masyarakat yang tetap istiqomah bergelut dengan sektor agraris. Dan ini semua menjadi indikator ketersediaan atau supply pangan. Dengan begitu, kita harus tetap memotivasi diri bahwa negara ini aman dan tentram," terang Ning Lia. Selain itu, aktivis perempuan tersebut juga turut mengingatkan pengunjung agar belajar dari fungsi kolaborasi yang diaplikasikan oleh Masjid Akbar Surabaya. “Masjid Akbar menunjukkan fungsi kolaborasi yang produktif, yaitu memiliki binaan UMKM, foodcourt, dan kajian-kajian yang menghadirkan lintas generasi. Maka, yang muda bisa belajar dari yang lebih senior dan yang lebih senior bisa memahami keinginan juniornya," papar Ning Lia. Sedangkan Ketua MAKI Jatim Heru Satrio menyampaikan bahwa digelarnya ajang pameran ini, supaya kebijakan anggaran ke depan harus berbasis penguatan UKM dan UMKM. Menurut Heru, langkah ini, dinilai sangat bijak untuk meminimalisir potensi kerugian. Diharapkan semua organisasi pemerintahan daerah, baik di Pemerintah Provinsi Jawa Timur, 38 kota maupun kabupaten, maka setiap OPD harus memiliki pelaku UKM dan UMKM Binaan. Heru menyebutkan, dalam jajaran SKPD Teknis, sudah banyak yang punya UKM dan UMKM Binaan, diantaranya Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi dan Dinas Kehutanan, dan Dinas Pendidikan. Untuk itu, guna mendukung dalam memberdayakan UKM dan UMKM menjadi kewajiban dan harus mendapatkan atensi semua pihak, termasuk pemilik mall. “Banyak sekali pelaku UKM maupun UMKM, namun belum pernah masuk mall. Jadi, Marvel City patut diapresiasi karena telah memberikan ruang pameran di mall,” ucap Heru. (bin)

Sumber: