Ruang Kelas SDN Ketindan V Rusak Parah
MALANG - Sebanyak empat ruang di SDN Ketindan V, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, rusak parah. Satu ruang untuk praktek komputer dan 3 ruang lain adalah ruang kelas 2, kelas 3, dan kelas 5. Guru SDN Ketindan V Imam menjelaskan, jumlah siswa di SDN Ketindan V sebanyak 153 siswa. Untuk kelas 2 memiliki 29 siswa, kelas 3 sejumlah 22 siswa, dan kelas 5 sejumlah 21 siswa. “Kerusakan ini karena faktor usia sehingga beberapa tempat mengalami bocor,” katanya. Ruangan kelas ini mengalami kerusakan sejak tahun 2006. Pihaknya sudah berupaya untuk mengajukan perbaikan dengan mengirimkan proposal perbaikan ke Dinas Pendidikan tetapi hingga kini belum mendapatkan kejelasan. Proposal pengajuan perbaikan ruang kelas ini dilakukan di era kepala sekolah dijabat oleh Paeran dan Hartoyo. “Tahun 2018 pernah akan mendapatkan bantuan tapi tidak jadi. Sudah diukur tetapi tidak jadi, sekolah-sekolah yang sudah baik malah dapat (bantuan, red). Pernah pula didatangi pak Slamet (Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, red) cuman dilihat saja,” ungkapnya. Untuk itu, pihak SDN Ketindan 5 ini berupaya keras untuk menjaga kenyamanan siswa saat proses belajar mengajar karena kondisi ruangan rentan ambruk. Yaitu dengan memajukan posisi tempat duduk siswa agak menjorok ke depan mengantisipasi hal-hal yang yang tidak diinginkan. Kepala SDN Ketindan V Hartoyo menambahkan, kerusakan cukup parah adalah ruang kelas 3, 5 dan 6 yang sudah terjadi tiga tahun lalu. “Kalau untuk membangun itu kami tidak mampu, karena kayu-kayunya sudah tidak kuat diinjak dan rapuh,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Slamet Suyono mengatakan, sedikitnya ratusan ruang kelas SD Negeri di Kabupaten Malang mengalami kerusakan, sehingga memerlukan rehab fisik tahun 2019. Beberapa ruang kelas yang rusak itu tidak bisa digunakan untuk proses belajar mengajar. “Hampir 200 ruang kelas yang rusak itu terdapat di 69 lembaga Sekolah Dasar Negeri (SDN, red) yang tersebar di seluruh kecamatan,” katanya. Rencananya, ratusan ruang kelas rusak itu dikerjakan tahun ini. Pihaknya saat ini tinggal menunggu SK dari Kementerian Pendidikan untuk melakukan perbaikan itu. Ratusan ruang kelas itu sudah diusulkan sejak tahun 2018 lalu untuk dilakukan perbaikan menggunakan dana APBN melalui DAK (Dana Alokasi Khusus) Pendidikan. Ke 200 ruang kelas itu dari 7.000 ruang kelas di 1.100 SDN di wilayah Kabupaten Malang. “Bangunan ruang kelas itu rusak akibat faktor usia. Rata-rata bangunan tahun 1995, 2000 dan tahun 2008,” terangnya. Slamet menambahkan, tahun ini pihaknya kembali akan melakukan deteksi pada sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan agar bisa diusulkan ke Kementerian Pendidikan untuk mendapatkan dana rehab tahun 2019. “Usulan sementara ruang kelas yang membutuhkan rehab di tahun 2019 mendatang hampir sama dengan tahun ini,” tambahnya. (cr-6/yok)
Sumber: