Peringati Hari Aids Sedunia, Tulungagung Anti Diskriminasi ODHA
Tulungagung, Memorandum.co.id - Bertempat di Taman Alun-alun Tulungagung, ratusan warga Kota Marmer tumpah ruah larut dalam peringatan Hari Aids Sedunia yang setiap tahun selalu diperingati pada 1 Desember. Ratusan masyarakat yang ikut dalam kegiatan itu mulai dari pelajar, kelompok komunitas senam, penggiat HIV Aids, hingga ODHA (orang dengan HIV Aids). Wakil Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad juga turut hadir dalam kegiatan itu. Wakil Bupati Gatut Sunu mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan kesadaran, bahwa temuan HIV Aids terus menerus ada setiap tahunnya, dan selama ini masyarakat sudah hidup berdampingan. Selain itu, terang Gatut Sunu, kegiatan ini juga dilakukan untuk memberantas stigma negatif terhadap ODHA. "Kita tekan stigma yang muncul di masyarakat agar tidak ada pengkotak-kotakan, tidak ada pembedaan dan stigma yang bisa mengganggu hubungan antara masyarakat," ujarnya. Wabup Gatut Sunu mengungkapkan, selama ini pihaknya terus menerus melakukan sosialisasi untuk menggerus stigma itu. Termasuk pada hari ini, pihaknya mengajak langsung ODHA untuk turut hadir, serta berinteraksi langsung dengan mereka. "Salah satunya dengan cara sosialisasi ini, agar jangan sampai muncul stigma, yang membuat mereka (ODHA) makin terasing. Padahal yang dibutuhkan adalah perhatian dan dukungan agar mereka mau menjalani pengobatan rutin," ungkapnya. Di tempat sama, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad menjelaskan, total temuan kasus HiV Aids di Kota Marmer secara kumulatif dari tahun 2006 sampai sekarang mencapai lebih dari 3.000 kasus. Sebagian besar dari jumlah itu merupakan ODHA yang rutin memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan ARV, sehingga masih bisa beraktivitas seperti sedia kala. "Sebagian besar rutin menjalani pengobatan ARV dan masih bertahan sampai saat ini," jelasnya. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga memberikan penghargaan kepada salah satu tokoh pelopor ODHA, yang mengikuti pengobatan rutin ARV selama 7 tahun terakhir, dan kini yang bersangkutan sudah berani mempublikasikan diri. Bahkan menurut dr Kasil, tokoh pelopor tersebut tak segan-segan mengajak warga lain untuk berani melakukan tes VCT, kemudian mengikuti pengobatan rutin jika dipastikan positif sebagai ODHA. (fir/mad)
Sumber: