Antisipasi Tawuran, Polisi Gencarkan Edukasi ke Sekolah
Surabaya, Memorandum.co.id - Kasatbinmas Polrestabes Surabaya AKBP Herlina mengatakan pihaknya kerap melakukan sosialisasi mengantisipasi remaja tawuran. Namun kenyataannya masih saja ada tawuran remaja. “Anggota binmas selalu sosialisasi cegah tawuran dan peran orang tua agar melarang anaknya tidak keluar di jam malam. Lalu ke sekolah-sekolah setiap Senin, anggota bhabinkamtibmas menjadi pembina upacara untuk menyampaikan terkait kenakalan remaja seperti tawuran,” ujar Herlina dikonfirmasi Memorandum, Minggu (27/11). Herlina menegaskan, bahwa tugas dan fungsi binmas melakukan preemtif. Tindakannya mencegah sesuatu.“Iya kalau sudah kejadian ya harusnya Reskrim ditindak kan gitu. Kalau kita itu sebelum tawuran itu apa sih yang sudah dilakukan? Makanya tadi sosialisasi ke sekolah, masyarakat,” kata Herlina. Binmas itu mengedukasi masyarakat agar tidak menjadi pelaku dan menjadi korban. Apakah bisa dikatakan kecolongan bila terjadi tawuran? Herlina membantah. Bukannya, kecolongan, artinya anggota sudah memberikan edukasi, mencegah, butuh waktu lama dan sudah jauh-jauh hari sosialisasi sebelum terjadi. “Binmas sudah melakukan penyuluhan kenakalan remaja sudah jauh sebelum ada kejadian tawuran,” tandasnya. Disinggung terkait jumlah personel yang kurang, Herlina membantahnya. Ia mengungkapkan, selama ini ada 131 anggota bhabinkamtibmas yang dikerahhkan untuk sosialisasi di setiap wilayah binaannya. "Personel cukup, satu anggota bhabin, satu kelurahan,” jelas Herlina. Herlina menegaskan, bahwa itu bukan kendala tetapi berbicara tentang remaja, pihaknya juga paham mereka juga prospek mencari jati diri, kebebasan menggunakan media sosial paling rawan. “Usia segitu tidak ada pembatasan dalam bermedia sosial seperti negara lain. Selain itu, faktor lingkungan juga menentukan. Untuk itu, peran dari orang tua sangat dibutuhkan dalam mengawasi anaknya. (rio)
Sumber: