Kapolres Pasuruan Dampingi Bupati Pimpin Apel

Kapolres Pasuruan Dampingi Bupati Pimpin Apel

    Pasuruan, memorandum.co.id - Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Pasuruan Tahun 2019, akan digelar, Sabtu (23/11) hari ini. Untuk itu, Polres Pasuruan menggelar apel dan pergeseran pasukan pengamanan TPS Ops Mantap Praja Jogo Pasuruan  2019. Apel digelar di Stadion R Soedarsono, Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jumat (22/11). Apel pergeseran pasukan dipimpin Bupati Pasuruan HM Irsyad Yusuf SE MMA didampingi Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan SIK SH MH dan perwakilan Kodim 0819. Tampak hadir, Wakapolres Kompol Supriyono, kabag, kasat, kasubbag, Sekda Kabupaten Pasuruan, perwakilan Kejaksaan Negeri Bangil, Ketua MUI serta polsek jajaran Polres Pasuruan. Irsyad Yusuf menyampaikan, apel gelar pasukan yang diselenggarakan ini dilaksanakan untuk mengecek kesiapan personel dan kelengkapan sarana dan prasarana Polri serta unsur terkait lainya sebelum diterjunkan langsung Ke TPS. "Dengan demikian diharapkan semua perencanaan yang telah dipersiapkan dapat berjalan dengan optimal, dalam rangka mensukseskan pengamanan pilkades serentak di wilayah hukum Polres Pasuruan Tahun 2019 yang diselenggarakan di 17 Kecamatan yang keseleruhannya 168 desa / TPS," ujar Irsyad. Peserta apel pergeseran dihadiri 1.490 yang terdiri dari Polres Pasuruan, kapolsek jajaran serta BKO Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Blitar Kota dan Kabupaten Kediri Kota dan Kabupaten Mojokerto Kota, Madiun Kota dan Kabupaten Jombang Trenggalek, Tulungagung, Ponorogo serta BKO Brimob Polda Jatim dengan 100 personel. Sementara itu, Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan menyampaikan, bahwa  pengamanan pilkades meliputi dari beberapa unsur. Ada beberapa desa yang memang dianggap rawan menjadi perhatian khusus termasuk penanganan yang sudah disiapkan pola khusus nanti juga ada regu yang akan siap melakukan pengecekan ke setiap TPS. "Kita minta dukungan para awak media untuk bisa meredam informasi-informasi yang negatif. Jangan terlalu di explore karena ada prinsip bad news and good news sebetulnya sudah kurang pas diera zaman sekarang ini. Karena harus dikroscek kebenaran informasinya jangan sampai justru menjadi permasalahan di lapangan," ujar Rofiq. (*/rul/fer)  

Sumber: