Anak Bangsa Presentasikan Sedotan Rumput Laut di Thailand

Anak Bangsa Presentasikan Sedotan Rumput Laut di Thailand

Surabaya, Memorandum.co.id - Asian Academic Society International Conference (AASIC) kembali digelar di Thailand. Pada konferensi internasional tersebut, empat mahasiswa Unair yaitu Mochammad Syafrie Alamsyah, Fakhrul Ardiansyah, Febby Aulia, dan Kyky Awinda mempresentasikan gagasan mereka yang bertajuk Seruput atau Sedotan Rumput Laut. Syafrie menjelaskan, gagasan Seruput dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat konsumsi sedotan plastik yang berkontribusi pada peningkatan sampah plastik di Indonesia. Sehingga, Seruput yang berbahan dasar rumput laut diharapkan dapat mengurangi tingkat pencemaran sampah plastik tersebut. “Dengan adanya seruput yang berbahan dasar rumput laut dapat mengurangi tingkat pencemaran limbah plastik karena sedotan ini bersifat organik sehingga dapat dengan mudah larut,” ucap Syafrie. Tidak hanya menuliskan gagasannya dalam bentuk paper, Syafrie dan tim juga berupaya untuk membuat prototype Seruput. Hanya saja, hasilnya belum maksimal karena terkendala beberapa bahan penunjang dan cetakan sedotan.[penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="right" withids="" displayby="tag" orderby="rand"] Dengan mengikuti konferensi internasional tersebut, Syafrie dan tim dapat bertukar pikiran dengan peserta dari universitas dan negara lain mengenai karya ilmiah masing-masing. Hal itu membuat mereka semakin termotivasi untuk memperbaiki produk dan berusaha menciptakan karya ilmiah yang dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara. “Di luar sana masih banyak karya ilmiah dari teman-teman yang sangat hebat dan bagus sekali. Selain itu, saat acara banyak pembicara yang luar biasa dan sangat memotivasi kita dan para peserta di sana untuk terus berkarya,” lanjutnya. Syafrie malanjutkan, sebagai generasi penerus bangsa, terutama mahasiswa, sudah sepatutnya bisa berkontribusi dan berperan untuk kemajuan negara. Karya ilmia bisa menjadi salalu satu kontribusi mahasiswa untuk berperan memajukan bangsa dan negara. Terlebih, apabila karya ilmiah tersebut nantinya bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk kepentingan masyarakat. (lis/gus)

Sumber: