Ini Bahaya Kotoran Unggas Dibuang ke Sungai
Karyadi Surabaya, memorandum.co.id - Pemerhati lingkungan independen wilayah sungai Cepu dan sungai Kota Surabaya, Karyadi menilai, kotoran unggas dari bekas pemotongan seharusnya tidak langsung dibuang ke sungai. Karena sungai merupakan sumber kehidupan manusia. Sebab, kotoran yang dikeluarkan dari unggas tidak seharusnya dibuang langsung ke sungai. “Kotoran ayam bisa mengandung bakteri ecoli,” tegas Karyadi. Ia menyarankan ada pengolahan limbah. Sehingga limbah yang diproses dalam tahapan pengolahan tidak membahayakan lingkungan. Selain itu, dicarikan lokasi lahan yang sesuai dan tidak mengganggu lingkungan. “Semua yang dikeluarkan unggas dibuang akan membahayakan kesehatan manusia dan sekitarnya,” tegas Karyadi. Kotoran dan darah unggas harusnya bisa dimanfaatkan dengan teknis pengelolan yang benar. Seperti kotoran unggas untuk kebutuhan pupuk. “Solusi harus diolah tidak dibuang di sungai. Boleh di daerah lain, limbah di olah di suatu lokasi. Itu solusi paling moderat,” kata dia. Lanjut Karyadi, pemerintah harusnya cepat memberikan bertindak. Menjadi tantangan apakah Pemkab Sidoarjo ada kemauan memberikan solusi. “Penggelolaan limbah, dicarikan solusi. Atau relokasi dengan dukungan infrastrukur memadai. Jika tidak sama saja memindahkan masalah,” kata dia. Sebelumnya Warga Ngelom yang berbatasan dengan Pasar Sepanjang resah. Mereka mengaku menjadi korban pencemaran lingkungan, dampak pemotongan unggas di lingkungan pasar. Limbah pemotongan unggas dibuang ke Kali (sungai) Mir yang bersebelahan dengan pemukiman padat penduduk. Nanang Kosim tokoh Kelurahan Ngelom menyampaikan, kondisi lingkungan warga dekat pasar Taman sudah sangat parah. Apalagi aktivitas pemotongan unggas di Pasar Sepanjang sudah berlangsung puluhan tahun. Warga menuntut lokasi pemotongan unggas ditutup dan relokasi. (day)
Sumber: