UMKM Jatim Butuh Support Penuh Pemerintah

UMKM Jatim Butuh Support Penuh Pemerintah

Surabaya, Memorandum.co.id - Setelah dihantam wabah covid - 19 dan cuaca ekstrem, pelaku UMKM di Jatim berupaya terus bangkit. Meski saat ini ekonomi mengalami perlambatan, daya beli masyarakat drop yang berimbas pada pemutusan hubungan kerja. Kondisi ini disampaikan Ketua APLI Jatim, Deky Aptimawan. Deky berharap KTT G - 20 di Bali berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia. Sehingga sektor manufaktur, pariwisata, pelaku usaha mikro kecil dan menengah akan bangkit. “Pelaku usaha mikro kecil dan menengah sebagai katup ekonomi bangsa Indonesia,” kata dia. Ia membuktikan, krisis ekonomi (krismon) tahun 1998, perusahaan besar, perbankan banyak yang tutup. “Tetapi sektor UMKM masih bisa bertahan,” tegas dia Lanjut Diky, sudah sepatutnya pemerintah hadir dan memberikan suport penuh kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah. “Dengan cara itu, UMKM Jawa Timur khususnya berdaya, dan naik kelas,” tegas dia. Pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Jawa Timur sudah mulai bangkit. “Tinggal bagaimana mereka bisa menjadi rantai posok BUMN /BUMD. Minimal pelaku usaha mikro kecil dan menengah di Jawa Timur harus berperan sebagai pembuat produk,” kata dia. Pemerintah daerah harus memberikan perhatian khusus dalam hal proses produksi, qualitas produk dan pemasaran. Jika kemitraan ini berjalan dengan baik, maka UMKM Jawa Timur akan berdaya dan naik kelas. “Jadi sudah seharusnya pelaku usaha besar, BUMN melakukan kemitraan dengan UMKM,” urai dia. Disampaikan Diky, kontribusi UMKM terhadap APBD Jawa Timur cukup besar 57,80 % APBD Jawa Timur. “Itu disumbang dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Karena itu, program pelatihan usaha masih ada, diberikan kemudahan permodalan dan pemasaran hasil produksinya. Sebab kendala utama pelaku UMKM adalah SDM, permodalan dan pemasaran. (day)

Sumber: