Terancam Dicuri, DLH Tulungagung Petakan Titik Koordinat Pohon Sono Keling
Salah satu pohon sono keling yang sudah ditandai. Tulungagung, memorandum.co.id -Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tulungagung melakukan pemetaan dan penentuan koordinat puluhan pohon sono keling yang tumbuh di pinggir jalan wilayah Kota Marmer. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris DLH Kabupaten Tulungagung, Makrus Manan. Makrus mengatakan, pemetaan dilakukan untuk menginventarisir pohon dengan nilai ekonomis tinggi yang tumbuh di pinggir jalan tingkat kabupaten. "Kita hanya lakukan pemetaan pohon yang tumbuh di pinggir jalan kabupaten, yang di pinggir jalan nasional itu sudah bukan wewenang kita lagi. Yang sudah kita petakan kemudian kita beri penandaan dan titik koordinat," ujarnya, Minggu (13/11/2022). Dari hasil pendataan awal, terang Makrus, terdapat 98 pohon sono keling yang tumbuh di pinggir jalan kabupaten. Sebenarnya di sana juga terdapat pohon jati, yang sama-sama memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun pihak DLH memutuskan hanya memetakan pohon sono keling. Kemudian dari 98 pohon sono keling itu, sebagian roboh termakan usia dan cuaca, sehingga harus dirapikan. "Awalnya ada 98, kemudian ada yang roboh dan membahayakan pengguna jalan. Saat ini masih ada 92 pohon yang telah kita tandai," ucapnya. Makrus menyebut, pemetaan dilakukan untuk mengantisipasi pencurian. Sebab beberapa waktu lalu sempat terjadi upaya pembalakan liar, tetapi berhasil digagalkan oleh warga serta petugas. "Potensi kejadian serupa bisa saja terjadi ketika tidak ada upaya inventarisir. Dan ini salah satu antisipasi kita, agar jangan sampai pembalakan seperti kemarin terjadi lagi," jelasnya. Makrus memaparkan, secara umum puluhan pohon sono keling yang telah didata itu rentang usianya ada di kisaran 25 sampai 30 tahun. Dan meskipun ukuran diameter batangnya berbeda, diprediksi nilai ekonominya mencapai Rp 5 milliar. (fir/mad)
Sumber: