Dies Natalis Ke-62, ITS Berikan Beasiswa Dana Abadi untuk 62 Mahasiswa

Dies Natalis Ke-62, ITS Berikan Beasiswa Dana Abadi untuk 62 Mahasiswa

Suasana penyerahan beasiswa kepada mahasiswa ITS. Surabaya, memorandum.co.id - Bertepatan dengan peringatan Dies Natalies ke-62, ITS memberikan beasiswa dana abadi kepada 62 mahasiswa ITS terpilih di Rektorat, Kamis (10/11/2022). Beasiswa berupa bantuan uang kuliah tunggal (UKT) ini merupakan salah satu bentuk pemanfaatan hasil pengelolaan Dana Abadi ITS untuk mendukung kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Penyerahan beasiswa dilakukan secara simbolis, yang diwakili oleh 3 mahasiswa ITS, yakni Intan Yulia Putri Perindasari (Departemen Fisika); Ajeng Almira Tarisha Asri (Departemen Teknik Kimia); dan Mochammad Aquila Azahari (Departemen Matematika). Penyerahan simbolik diberikan oleh 3 pimpinan ITS, yakni Prof Dr Ir Mohammad Nuh, DEA selaku Ketua Majelis Wali Amanat, MWA ITS, Prof Dr Syafsir Akhlus MSc Ketua Senat Akademik, SA ITS); dan Bambang Pramujati S.T., M.Sc.Eng., Ph.D (Wakil Rektor Bidang IV ITS). "Program Beasiswa Dana Abadi ITS ini telah terlaksana sejak tahun lalu, dimana pada Dies Natalis ITS ke-61, ITS sudah menyalurkan Beasiswa Dana Abadi untuk 61 Mahasiswa. Program yang baik ini tentunya harus dilanjutkan menjadi tradisi tahunan. Oleh karena itu, pada Dies Natalis ITS ke-62 tahun 2022 ini, ITS salurkan Beasiswa Dana Abadi untuk 62 Mahasiswa," tutur Dr Wawan Aries Widodo Ketua Panitia Dies Natalis ITS ke-62, yang juga Dekan Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sistem (FTIRS). Sementara Wakil Dekan FTIRS, Juwari, Ph.D, yang juga Bendahara Dies Natalis ITS berharap program pemanfaatan hasil pengelolaan dana abadi untuk beasiswa ini dapat berlangsung secara terus-menerus, dan dikembangkan untuk skema program beasiswa lainnya, serta kemaslahatan umum. Selain itu, pada acara penyerahan beasiswa dana abadi, Ir Hamdani Bantasyam, yang hadir mewakili Ketua Umum PPIKAITS, menyatakan turut mendukung program pemanfaatan hasil pengelolaan dana abadi ITS untuk beasiswa, dan program-program tridharma perguruan tinggi lainnya. Apalagi yang dimanfaatkan hanya hasil pengelolaannya, sedangkan akumulasi nilai pokok wakaf dana abadi tetap dan/atau senantiasa bertumbuh semakin besar. "Jadi jika akumulasi dana abadi semakin besar tentu akan semakin besar pula nilai manfaatnya, serta semakin bertambah nilai keberkahan bagi yang berdonasi atau berwakaf”, ujar Cak Ham, panggilan akrab Alumni Teknik Kimia 1991 (K-31). Pimpinan ITS telah menetapkan untuk berwakaf ke dana abadi sebesar 20 miliar rupiah setiap tahun. Wakaf dana abadi tersebut diakadkan atas nama seluruh keluarga besar ITS. "Sehingga kalo kita ‘pindah’, ‘visanya’ datang kita bisa mendapatkan itu. Yang kita gagas ini adalah menyiapkan passive income. Jadi siapapun orang ITS, oleh Pak Rektor sudah diwakafkan satu-satu, yang mana hasilnya digunakan untuk beasiswa,” tutur Prof Nuh dalam pidatonya. Hasil pengelolaan Dana Abadi ITS tak hanya dimanfaatkan untuk beasiswa, melainkan juga untuk kompetisi internasional, pembinaan dan permodalan startup, pengabdian masyarakat, infrastruktur, riset, inovasi, hingga percepatan profesor. Namun yang terealisasi saat ini baru dalam bentuk beasiswa. Harapannya, Dana Abadi ITS dapat menghimpun dana yang jauh lebih banyak agar pemanfaatannya semakin meluas. Dalam jangka panjang, ITS memproyeksikan untuk menjadi kampus merdeka finansial. Kemandirian finansial terjadi bila hasil pengelolaan dana abadi ITS telah mampu memenuhi kebutuhan biaya operasional tahunannya. Singkatnya, ITS telah menjadi perguruan tinggi yang dapat membiayai sendiri seluruh kebutuhannya, tanpa tergantung pada asupan subsidi pemerintah. Dalam konteks inilah, dukungan dari segenap alumni, orang tua mahasiswa, dan masyarakat, serta stakeholders menjadi suatu keniscayaan untuk pembesaran dana abadi ITS. “Kami sangat yakin, pada suatu saat ini ITS pasti bisa menjadi Kampus Merdeka Finansial’, kata Machsus, selaku pengelola dana abadi ITS. Karena, ITS adalah Institut Teknologi 10 Nopember, yang tentunya memiliki modal historis, yakni spirit 10 Nopember, atau semangat kepahlawanan. Nilai kesejarahan ITS inilah yang menjadi kekuatan luar biasa untuk mewujudkan harapan ideal, atau cita-cita mulia tersebut. (alf)

Sumber: