Festival Padang Mbulan Kenalkan Permainan Tradisional

Festival Padang Mbulan Kenalkan Permainan Tradisional

Anal-anak ceria bermain bersama teman-temannya. Malang, memorandum.co.id - Festival Padang Mbulan yang menampilkan kreativitas dan kegembiraan anak-anak di Kampung Warna Warni penuh dengan kegembiraan. Anak-anak tertawa ceria dengan bermain, menari dan bernyanyi tembang-tembang tradisional, Rabu (9/11/2022). Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Parwisata (Disporapar) Kota Malang Baihaqi mengatakan kegiatan Festival Padang Mbulan digelar untuk membawa kegembiraan. Kegiatan ini adalah usaha untuk terus mengenalkan kekayaan budaya bangsa berupa permainan tradisional untuk anak-anak. “Tampilan anak-anak dalam kegiatan ini sangat menarik, nanti saat ada wisatawan datang ke tempat ini tentu sangat menarik untuk ditampilkan,” kata Baihaqi. Kota Malang tidak memiliki kekayaan wisata alam, sehingga kreativitas ini menjadi sebuah potensi pariwisata. Dan kini, Disporapar juga terus mengenalkan Kampung Warna Warni kepada wisatawan. “Saya mengenal Kampung Warna Warni, warganya guyub sehingga sangat menarik untuk dikunjungi. Kampung Warna Warni juga bersih semoga ini bisa terus dipertahankan,” ujar Baihaqi. Festival Padang Mbulan ini diharapkan dapat mengenalkan kembali permainan-permainan tradisional di masa lalu kepada anak-anak di masa kini. Permainan tradisional ini banyak menyampaikan nilai-nilai edukasi yang mulia. Permainan tradisional ini dimunculkan kembali agar anak-anak juga bisa lebih sering bertemu dengan temannya. Karena perkembangan teknologi yang luar biasa saat ini membuat anak sering lupa diri untuk bersosialisasi dengan teman-temannya, karena terlalu asyik bermain gawai. Ketua Kelompok Sadar Wisata Kota Malang Isa Wahyudi mengatakan perkembangan anak-anak di Kampung Warna Warni memang luar biasa. Di saat awal-awal dulu, kegiatan seni banyak anak-anak dari daerah lain namun kini sudah dibawakan semua oleh anak-anak Kampung Warna Warni. “Untuk tari-tarian saja anak-anak Kampung Warna Warni sudah lebih dari 20 tarian dikuasai. Ini tentu perkembangan yang menggembirakan dan terus harus dikembangkan,” tutur Isa. (*/ari)

Sumber: