Bos Sindikat Pemalsu Website Kolektor Mobil Mewah dan Senjata Api
Surabaya, Memorandum.co.id - Bos maupun anggota sindikat pemalsuan website (scampage) memiliki jam terbang cukup tinggi. Dalam kurun waktu 2018 hingga 2022, empat tersangka meraup keuntungan sebesar Rp 5 miliar dari 260 ribu data dari 70 negara yang ditipu. "Ada 260.000 data yang dicuri dengan perusahaan atasnama Paypal. Korbannya ada sekitar 70 negara, dan di Indonesia ada sekitar 100 data yang dirugikan," terang Wakapolda Jatim Brigjenpol Slamet Hadi Supraptoyo, Rabu (9/11/2022)siang. Rincian warga negara yang dirugikan yakni 239 ribu data warga Amerika Serikat (AS); 12 ribu warga Inggris 12.000 data, warga 5 ribu warga data Rumania; 2,4 ribu data warga Australia dan 100 warga Indonesia. Dari data yang diperoleh, para tersangka lalu menjual melalui pasar gelap krypto dan bitcoin. Jika dikonversikan ke rupiah, para tersangka telah meraup keuntungan sebesar Rp 5 miliar sejak 4 tahun beraksi. Dari tangan para tersangka, polisi menyita barang bukti dua unit laptop, 4 buah HP, 2 pucuk senjata airgun dan sepucuk senjata api berikut puluhan butir peluru, tiga unit mobil, sertifikat tanah, beberapa buku tabungan ATM, seperangkat komputer rakitan, dan uang tunai Rp 273.000.000. "Sebagian hasil keuntungan dibelikan mobil jenis Mitsubishi Pajero Sport, Honda HRV dan Toyota Yaris dan satu rumah di daerah Sumatera Selatan, dan sudah kami lakukan penyitaan," pungkas Slamet. Atas perbuatannya, mereka dijerat Pasal 35 Juncto Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 12 miliar.(fdn)
Sumber: