KLHK Beri Penghargaan 1 Desa dan 3 Dusun di Kabupaten Malang
Malang, memorandum.co.id - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan kepada satu desa dan tiga dusun di Kabupaten Malang. Dinilai desa dan dusun tersebut telah melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta penurunan emisi gas rumah kaca. Kabid Pengendali Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Malang Anis Sulistyowati menyampaikan penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas kinerja yang dilakukan. “Yang mendapatkan penghargaan ini Satu desa di kecamatan Kepanjen dan dua dusun di Kecamatan Pakisaji serta satu dusun di Kecamatan Jabung,” terangnya, Minggu (6/11/2022). Penghargaan yang diberikan KLHK tersebut dalam kategori tingkat utama. Desa dan dusun tersebut telah laksanakan Program Kampung Iklim (Proklim) yang melibatkan masyarakat atau warganya dalam melaksanakan pengurangan polusi di wilayahnya. Desa yang menerima pengharagaan Proklim itu adalah Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen. Sedangkan, tiga dusun yang mendapat penghargaan proklim ini adalah Dusun Binangun, Desa Genengan dan Dusun Pakisaji Lor, Desa/Kecamatan Pakisaji serta Dusun Glongsor, Desa Sidorejo, Kecamatan Jabung. Penerimaan ini, lanjut Anis, tetap harus disyukuri meski belum mendapat Proklim dengan tingkat tertinggi yakni tingkat Lestari. Capaian ini sudah cukup baik, bila dibandingkan tahun lalu, hanya satu titik tingkat madya, sedangkan tahun ada empat titik dan semuanya tingkat utama. “Penghargaan Proklim yang diterimakan KLHK kali ini bagi Kabupaten Malang merupakan suatu peningkatan. Tahun lalu hanya mendapatkan 1 penghargaan tingkat Madya,” terangnya. Anis mengatakan pengajuan mendapat penghargaan Proklim ini DLH melakukan survei secara ketat. Data diperoleh dari kecamatan berdasarkan kegiatan aktif berbasis lingkungan yang mendukung mitigasi perubahan iklim. Salah satunya, seperti dilakukan di Pakisaji, ada sebuah bantaran sungai yang disulap menjadi tempat berkumpul dan tempat bermain bagi anak-anak atau dimanfaatkan untuk hal lain. Seperti di Pakisaji, ada kelompok yang kegiatannya menarik terkait lingkungan melakukan normalisasi sungai, sungai kotor penuh sampah dibersihkan dari pembuangan warga. Juga, memanfaatkan bantaran sungai itu biar bisa untuk nongkrong dan tempat bermain anak-anak, kelompok kaliku. Sementara di Dusun Binangun, Desa Genengan, masyarakatnya aktif mengelola sampah dengan metode TPS 3R (reduce, reuse dan recycle). Faktor yang menjadi panilaian diambil dari berbagai aspek, mulai kegiatan adaptasi, mitigasi perubahan iklim dan kelembagaan. Dicontohkan, dalam hal adaptasi juga ada antisipasi pengelolaan air dan pemanfaatannya untuk energi. Ini salah satunya dilakukan kelompok Kaliku di Pakisaji. Mendatang, DLH juga berencana mengajukan empat titik dusun atau desa yang akan diikutsertakan dalam Proklim. Diantaranya, Desa Jambangan (Kec Dampit); Desa Bringin (Kec Wajak) serta satu desa lain di Kecamatan Turen dan Tirtoyudo. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan pendampingan pada kegiatan-kegiatan berbasis lingkungan. “Apabila membbutuh support seperti bibit atau fasilitas, mereka akan mendapatkan prioritas dari DLH Kabupaten Malang,” terangnya. Terpisah, Camat Kepanjen Ichwanul Muslimin mengungkapkan pihak kecamatan telah mendorong dan mendukung semua desa untuk menjadikan lingkungan desanya bebas dari polusi. Mereka melibatkan pokmas atau karang taruna untuk menjadikan desanya atau sebagian dari lingkunganya bebas dari polusi. “Mereka bisa menyulap sebagian dari lingkungan yang tadinya tidak bermanfaat atau kumuh untuk dibersihkan sehingga wulayah tersebut bisa dimanfaatkan untuk kegiatan warganya atau anak- anak sekitarnya,” terang Ichwanul. Terkait pembiayaan, pihak kecamatan siap mendukung serta mengarahkan untuk menggunakan anggaran desa. “Hanya satu, Desa Sengguruh saja yang sudah bergerak dan saat ini telah menerima penghargaan Proklim kategori utama,” kata Ichwanul. Pihaknya berharap, untuk 13 desa lainnya agar mengikuti jejak Desa Sengguruh dan tidak hanya kecamatan yang mensupport, namun Pemkab Malang juga akan mendukung. “Saya telah meminta semua desa untuk berbuat hal yang sama dengan Desa Sengguruh, kalau tidak bisa semua merubah, satu dusun mereka untuk bisa maju untuk meraih Proklim dari KLHK,” ujar Ichwanul. (kid/ari
Sumber: