Pascapandemi, Tren Bedah Plastik Banyak ke Hidung

Pascapandemi, Tren Bedah Plastik Banyak ke Hidung

Surabaya, memorandum.co.id -  Memperingati 1 tahun anniversary, Klinik bedah kecantikan  Miracle Aesthetic Surgery Clinic (MASC) di Jalan Emerald Mainson TN1/17,Citraland, Surabaya, mengadakan seminar bertema Peranan bedah estetika dalam peningkatan kualitas hidup, Kamis (27,10,2022). Dalam kesempatan tersebut, Prof Dr dr David Perdana Kusuma selaku ketua tim dokter speasialis bedah plastik MASC mengungkapkan  bahwa kurangnya perhatian pada wajah dan bentuk tubuh karena adanya problem akibat dari pandemi dan isolasi diri. “Setelah pandemi terjadi, pola hidup baru kita dengan memakai masker. Tertutup wajah sebagian dan bagian yang tertutup itu ternyata terlupakan oleh kita untuk dirawat. Tidak hanya itu, kita sering melewatkan penampilan dan melupakan beberapa hal seperti facial wajah. Kerutan yang tertutup masker dan bentuk tubuh karena kurangnya aktivitas keluar rumah.  Itulah beberapa problem yang dialami pasca pandemi," terang dia. David juga memberikan beberapa informasi trend bedah pastik yang banyak diminati pascapandemi.  Beberapa prosedur yang banyak diminati yaitu blepharoplasty (operasi pada sekitar mata), rhinoplasty (operasi pada sekitar hidung).  Face lifting (penarikan wajah agar kembali menjadi muda). Lippo suction (operasi untuk mengurangi lemak pada bagian tubuh). Serta  fat transfer (pemindahan jaringan minyak berlebih) " "Kebanyakan hidung orang Indonesia, Jawa memiliki hidung yang datar,  maka rhinoplasty atau bedah hidung menjadi salah satu tren dan bedah yang paling banyak diminati di indonesia," ujar dia. Sedangkan dr Beta Subakti, salah satu dokter bedah MASC, mengatakan bahwa bedah hidung memiliki tiga macam yang di sesuaikan dengan wajah pasien masing-masing. "Hidung manusia beragam dan tidak bisa dipukul rata. Ada orang bule, Asia, Polenesia sampai orang Negro yang jenis bentuk hidungnya jelas berbeda. Jadi rhinoplasty ada tiga macam sebenarnya. Digedein, dikecilin, dan dilurusin," tegas dia. (mg1).

Sumber: