Jawab Tantangan Smart Society 5.0, Ilmu Komunikasi UPN Gelar Konferensi Media Digital 2022
Surabaya, memorandum.co.id – Prodi Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Jawa Timur menggelar Konferensi Media Digital (Komedi) 2022, Rabu (26/10/2022) di Hotel Grand Mercure, Surabaya. Konferensi Media Digital ini dihadiri tiga keynote speech yakni Anang Sujoko, D.Comm (Universitas Brawijaya), Dr.Firman Kurniawan (Universitas Indonesia), Dr. Syafrida Febriyanti (UPN “Veteran” Jatim), serta 100 peserta konferensi dari akademisi yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. Society 5.0 merupakan sebuah konsep yang menjelaskan bahwa teknologi dan manusia akan hidup berdampingan dalam rangka meningkatkan kualitas taraf hidup secara berkelanjutan. Menghadapi era society 5.0, dunia pendidikan itu sangat berperan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, seluruh lapisan masyarakat perlu turut andil untuk menjawab tantangan, tidak hanya dalam konteks pengoperasian alat semata, tetapi juga pola pikir positif, dan kemampuan interaksi melalui komunikasi efektif untuk mewujudkan masyarakat cerdas (smart society) di era society 5.0. Konferensi Media Digital (Komedi) 2022 dibuka oleh Wakil Dekan 1 FISIP UPN “Veteran” Jatim Dr. Catur Suratnoaji MSi. Menurut Dr. Catur Suratnoaji, pemanfaatan teknologi digital seperti pisau bermata dua, jika dimanfaatkan dengan baik akan memberikan keuntungan, namun jika tidak dimanfaatkan dengan bijak akan memberikan ancaman. "Manusia sebagai pusat inovasi dan interaksi, manusia sebagai subyek yang menjalankan teknologi bukan sebagai obyek," ujar Dr Catur. Ketua panitia Komedi 2022 Irwan Dwi Arianto dalam sambutannya mengatakan smart society mewujudkan ekosistem sosioteknis di masyarakat, baik fisik maupun virtual dalam rangka mendukung daya kembang masyarakat melalui creativity, critical thinking, communication, dan collaboration. Materi pertama disampaikan Direktur UB Media & Komunikasi Anang Sujoko terkait kemanan dan literasi digital. Berangkat dari teori media accounting, social media telah mampu merekam identitas manusia. "Manusia dalam dunia virtual membangun jejak digital yang kuat. Masyarakat kini tidak perlu izin Lembaga media untuk publikasi, melainkan dapat memanfaatkan social media masing-masing," ujar Anang Sujoko. Sedangkan materi kedua disampaikan Dr.Firman Kurniawan terkait Digital and Network Society. Menurut Dr Firman, network society merupakan sebuah konsep virtual dengan keadaan senyatanya sehingga dikenal dengan real virtuality. "Keadaan ini menggambarkan tiga arah perkembangan teknologi menurut Gartner," ujar Dr Firman. Selanjutnya, materi ketiga disampaikanDr. Syafrida N Febriyanti yang membahas kajian ekonomi politik media dan cultural studies dalam Youtube bertema “Youth, Youtube, dan Digital Labour”. Ketiga pemaparan tersebut menjadi pemantik diskusi dan dilanjutkan dengan pemaparan panel oleh peserta konferensi. (gus)
Sumber: