Kemenaker Beri Pelatihan Berbasis Kompetensi Kepada Penyandang Disabilitas
Sidoarjo, memorandum.co.id - Salah satu upaya pemenuhan kebutuhan dasar untuk meningkatkan kesejahteraan bagi penyandang disabilitas, memberikan akses dan peluang serta kesempatan terhadap suatu pekerjaan yang layak. Seperti yang dilakukan oleh Kementerian ketenagakerjaan (Kemenaker) RI dengan memberikan pelatihan berbasis kompetensi bagi penyandang disabilitas di seluruh Indonesia. Di Sidoarjo, Jawa Timur, Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas), memberikan pelatihan berbasis kompetensi berkolaborasi dengan PT Widaya Inti Plasma dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRESINDO) Jawa Timur. Telah melatih para penyandang disabilitas khususnya tuna rungu-tuna wicara selama 20 hari, dengan program pelatihan pembuatan alas kaki, yang seluruh lulusan pelatihan langsung terserap oleh perusahaan. Direktur Bina Standardisasi Kompetensi dan Program Pelatihan (Stankomproglat) Kementerian Ketenagakerjaan, Muchtar Azis, mengatakan, pelatihan-pelatihan seperti ini khususnya untuk para penyandang disabilitas, ke depan pihaknya akan terus meningkatkan jumlahnya. "Bukan hanya dari sisi jumlahnya saja, saya kira dari sisi kualitas pelaksanaanya juga akan ditingkatkan," ujarnya pada penutupan acara pelatihan Jumat (21/10) di ruang pertemuan PT Widaya Inti Plasma. Oleh karena itu, ia berharap bahwa dunia usaha, dunia industri dan asosiasi bisa bersama-sama berkolaborasi dalam memberikan pelatihan berbasis kompetensi. Sebab menurutnya, mereka mereka para penyandang disabilitas juga punya hak yang sama, yakni hak mendapatkan pekerjaan. "Dan supaya mendapatkan pekerjaan yang baik dan layak di harusnya skil. Nah skil inilah yang perlu kita siapkan dari mereka," terangnya. Untuk diketahui, program ini juga sejalan dengan kebijakan Kementerian Ketenagakerjaan yang tertuang dalam 9 (sembilan) lompatan ketenagakerjaan dan Dunia Industri (DUDI) salah satu hasil dari kesepakatan Forum Employment Working Group (EWG) G20 yang di pimpin oleh Kementerian Ketenagakerjaan, yang terkait dengan akses partisipasi dan kesempatan kerja yang sama bagi penyandang disabilitas. Pada tahun 2022 ditargetkan untuk melatih sebanyak 1000 penyandang disabilitas, melalui Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di seluruh Indonesia untuk menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi bagi penyandang disabilitas.(bwo/jok)
Sumber: