Kontraktor Jembatan Cantel: Banyak Kendala di Lapangan
Sidoarjo, Memorandum.co.id - Mendapatkan laporan soal lambannya pembangunan jembatan Kali Cantel di perbatasan Tropodo Kec. Waru dengan Pabean Kec. Sedati, Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo Subandi langsung turun melakukan sidak Kamis (20/10). Pembangunan dimulai sejak 29 Agustus 2022, namun hingga saat ini progres pembangunan jembatan itu masih belum menunjukkan tanda-tanda segera tuntas. Subandi sidak untuk mengetahui kendala yang dialami pihak kontraktor, sehingga mengalami keterlambatan. Di lokasi, Wabup Subandi langsung memanggil kontraktor yang mengerjakan. Wabup menandaskan, banyak yang dikeluhkan oleh pihak kontraktor dalam proses pembangunan hingga mengalami keterlambatan. "Mestinya sebelum dikerjakan, kondisi lapangan sudah benar-benar di0ahami oleh pihak kontraktor, sehingga ada solusi cepat jika ada kendala,” ucapnya. Wabup menjelaskan waktu kontrak kerja yang diberikan hingga akhir tahun 2022. Sedangkan untuk penutupan jalan yang menghubungkan menuju Bandara Internasional Juanda itu ijin yang diberikan hanya sampai akhir Nopember 2022. “Waktu tersisa dua setengah bulan ini harus dimanfaatkan secara baik oleh pihak kontraktor dalam menyeleseikan pekerjaannya. Saya minta kontraktor bekerja secara benar. Karena sampai hari ini, ternyata progress pekerjaannya masih minus 14 persen,” tegas pria yang juga Ketua DPC PKB Kab. Sidoarjo itu. Masih menurut Subandi, jika pengerjaan lambat dan molor, kasihan masyarakat yang terdampak langsung masalah perekonomiannya. "Saya minta kontraktor bekerja sungguh-sungguh jangan asal-asalan," tegasnya meminta. Sementara itu, Direktur CV Citra Deka, Deddy menyampaikan banyak kendala yang ditemui sejak pertama proyek jembatan ini dimulai. Mulai dari kondisi sungai yang terdapat tumpukan bata seperti dari jaman kerajaan, debit air yang sangat deras, hingga keberadaan utilitas yang ternyata pemiliknya tidak korperatif untuk diajak komunikasi. “Salah satunya adalah pipa gas yang melintang. Saya sudah kordinasi sama pemiliknya beberapa minggu ini untuk bisa dipindah, namun sampai sekarang tidak ada jawaban,” keluhnya. Dia juga menyayangkan kepada pihak Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM SDA) yang mana dalam pelelangan, tanpa dijelaskan soal kondisi yang ada di dalam tanah untuk jembatan tersebut. Ia berpikir dalam pengerjakan jembatan yang ada, hanya butuh pengerukan pada sisi kedalaman tanah di bawah permukaan air, ternyata di dalamnya banyak kendala. "Meski demikian, saya akan melakukan percepatan pembangunan. Nanti untuk sementara akan dicepatkan sisi sebelah barat agar semasa waktu ijin menutup jalan, bisa dimanfaatkan satu jalur seperti permintaan Pak Wabup," janjinya.(som/jok)
Sumber: