Gandeng RSD dr Soebandi, Liposos Jember Rawat 37 ODGJ Lansia
Jember, Memorandum.co.id - Pemerintah Kabupaten Jember berkomitmen dalam penanganan Penyandang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Orang Depresi dengan menggandeng RSD dr Soebandi Jember. Terbukti dengan berbagai Unit Pelayanan Terpadu (UPT) menangani berbagai masalah sosial di Tembakau. Sebanyak 37 klien depresi, lansia dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) mendapatkan perhatian bertempat di Jl Tawes No 306, Kelurahan/Kecamatan Kaliwates, Jember. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jember, Ir. Ilmi Lukman melalui Kepala UPT Liposos, Roni Efendi mengatakan, Dinas Sosial memiliki 37 pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan Orang Depresi, dengan rutinitas keseharian nya merawat klien memandikan hingga memberikan makanan selain itu mengaji serta setiap hari Kamis memeriksa kesehatan klien. "Untuk mengingatkan pada sang pencipta Nya untuk melakukan do"a dan ngaji bersama, agar ingat pada Sang pencipta Allah/Tuhan yang maha esa. Melakukan Distraksi dan relaksasi untuk mengusir stres, mengajak para klien lansia keliling menggunakan kursi roda," beber Roni, Kamis (20/10/2022). Mayoritas penghuni (klien) masuk usia lanjut (lansia) sehingga dalam penanganan dibutuhkan kesabaran petugas. Petugas yang benar bisa bekerja dengan hati seperti kita merawat orang tua sendiri dan merawat anak kita di rumah. "Dari dua belas petugas yang menangani sebanyak tiga puluh tuju klien, dan dibantu oleh tim medis dari RSD dr Soebandi dan PKM Kaliwates melakukan kontroling setiap hari Kamis dan Selasa untuk cek kesehatan," jlentreh Roni. Roni mengaku, beberapa penghuni yang sembuh dikembalikan kepada keluarga jika keluarga dapat diidentifikasi. Namun, beberapa penghuni Liponsos yang dikembalikan tidak jarang mendapat penolakan dari keluarga. Sementara Dokter muda Hana Atiyah Rahmi bersama 5 rekan kerja;diselala melakukan pengecekan terhadap penghuni Liposos, Ia sangat senang dan antusias bagaikan merawat orang tua sendiri. "Apa yang dikeluhkan, tapi kebanyakan tidak mudah untuk berkomunikasi, (tidak mau berbicara), meski demikian mereka butuh sentuhan karena tidak bisa menjalani hidup secara mandiri sehingga mandi maupun makan petugas yang membantu, " Urai Hana Atiyah Rahmi. (edy)
Sumber: