FIB Untag Surabaya Dukung Claket Jadi Desa Wisata Kuliner
Surabaya, memorandum.co.id - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya terus melakukan penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengabdian. Terbaru, salah satu dosen Sastra Jepang Untag Surabaya, Dra Eva Amalijah MPd, mendampingi warga Desa Claket, Mojokerto, untuk mengolah makanan Jepang dengan bahan lokal. Kegiatan pengolahan makanan Jepang dengan bahan lokal ini merupakan salah satu program yang didanai oleh pemerintah melalui hibah Matching Fund tahun 2022. Kegiatan tersebut dihelat dua sesi. Yakni pada rentang Agustus dan Oktober di Balai Desa Claket. Adapun pesertanya meliputi perangkat desa, kader pokdarwis, karang taruna, anggota PKK Desa Claket, pelaku UMKM, dan warga Desa Claket. "Program pengolahan makanan Jepang dengan bahan lokal merupakan hal yang baru bagi warga desa Claket," ucap Eva, Senin (17/10). Makanan Jepang yang diberikan pendampingan di antaranya, yakitori, okonomiyaki, dan takoyaki. Pada kegiatan ini, bahan yang digunakan adalah bahan lokal yang tersedia di Desa Claket seperti ayam, sayuran (daun bawang, wortel, kol), bawang merah, dan susu sapi. Eva menjelaskan, yakitori adalah salah satu masakan Jepang yang berbahan dasar ayam lalu diberikan bumbu saus dan garam kemudian ditusuk dan dipanggang oleh api arang. Sedangkan okonomiyaki adalah makanan Jepang yang digoreng dengan bahan dasar tepung terigu dan khas dengan campuran sayuran yang dimasak menggunakan teppan. Adapun takoyaki adalah makanan asal Jepang daerah Kansaidi yang berbentuk bola-bola kecil isi gurita. Sementara itu, salah satu pembicara yang dihadirkan, Kie Katsuki, mempertegas penyampaian materi melalui praktik langsung bersama peserta membuat Yakitori. “Pada sesi terakhir, kegiatan yang sama dilakukan dengan tema memasak Takoyaki dengan bahan lokal,” ujar native asal Jepang ini. Hal ini lantas menuai tanggapan positif dari warga setempat. Rini selaku salah satu warga yang mengikuti kegiatan ini mengaku sangat bermanfaat untuk meningkatkan perkonomian bidang kuliner di Desa Claket. “Pendampingan program memasak makanan Jepang yang di lakukan Untag Surabaya yang kami rasakan sangat bermanfaat teritama untuk meningkatkan perekonomian di bidang wisata kuliner Desa Claket,” ujarnya. Dia menambahkan, di Desa Claket belum ada yang membuat dan menjual masakan Jepang dengan bahan lokal. “Ini merupakan salah satu peluang sehingga ke depannya program ini diharapkan dapat menarik para wisatawan domestik dan internasional yang berkunjung ke Desa Claket,” harapnya. (bin)
Sumber: