Sebelum Terjun dari Atas Jalan Tol, Supriadi Sempat Ikut Mauludan di Kampung
Surabaya, memorandum.co.id - Pria depresi yang diduga bunuh diri dengan melompat dari atas Tol Waru-Surabaya Sabtu (15/10) malam, sempat ikut acara mauludan di kampung. Ucik, ibu Supriadi mengatakan, hingga kini tidak mengetahui kondisi Supriadi. Karena saat ini masih dirawat di rumah sakit. "Sekarang ditunggui oleh bapaknya di Karang Menjangan," jelas Ucik saat ditemui di rumahnya di Jalan Klampis Semalang Gang III, Minggu (16/10/2022) Ucik tidak mengetahui kapan Supriadi perginya jam berapa dan kemana. Dia mengungkapkan, anak ketiga dari empat bersaudara, itu sebelumnya sempat ikut Maulud Nabi di kampungnya Jalan Klampis Semalang Gang III, Sabtu (15/10/2022) malam. "Usai acara selesai, anak saya pulang sebentar untuk ambil topi lalu pergi entah kemana dan jam berapa," jelas Ucik. Ucik juga tidak menampik jika Supriadi mengalami depresi dan pernah dirawat di rumah sakit jiwa. "Tapi kondisinya kadang baik dan jika kambuh ya begitu," tandasnya. Tarmidi, tetangga Supriadi, juga membenarkan jika Supriadi sempat ikut maulud nabi dan ikut terbangan sampai pukul 23.00. "Saya tahu dan sebagian warga yang lihat dia (Supriadi) pergi malam itu. Kebiasaannya tiba-tiba pergi tidak pamit dan numpang (nggandol) kendaraan tanpa tujuan," jelas Tarmidi. Saat pergi tidak tahu tujuannya kemana. Dia menduga Supriadi pergi numpang kendaraan hingga ke tol Waru. Tiba-tiba ada tetangga ada yang tahu kejadian yang dialami Supriadi lalu mengabarkan ke orangtuanya. "Ya begitu kalau kambuh penyakitnya. Kalau tidak ya ikut mauludan. Pikirannya berubah ubah," ujar Tarmidi. Tarmidi mengungkapkan, Supriadi belum menikah alias masih bujang. Dia depresi sejak umur 16 tahun. Tidak tahu apa yang menyebabkan depresi. Kalau lagi kambuh, terkadang marah-marah. "Tapi ada yang ditakuti oleh dia, yakni Pakdenya," pungkasnya. Untuk diketahui Supriadi (28) nekat terjun dari atas Tol Waru-Surabaya, Sabtu (15/10) malam. Dia nekat terjun karena depresi. Menurut keterangan orangtuanya sering keluar masuk rumah sakit jiwa. Hal itu, diungkapkan Kapolsek Gayungan Kompol Suhartono. "Korban depresi dan sudah tiga kali dirawat di rumah sakit jiwa," ungkap Suhartono kepada Memorandum, Minggu (15/10). (rio)
Sumber: