KSAD Kunjungi Kampung Pancasila Ngantru

KSAD Kunjungi Kampung Pancasila Ngantru

KSAD Jenderal Dudung Abdurachman bersama Kiai Amu Sidik Amanah, Pangdam V/Brawijaya, Danrem 081/DSJ, Dandim 0807, serta Forkopimda Tulungagung. Tulungagung, memorandum.co.id - Usai panen raya di Desa Mojoarum, Kecamatan Gondang, Kepala Staf  Angkatan Darat (KSAD) Jenderal  Dudung Abdurachman  melanjutkan kunjungan kerjanya ke Kampung Pancasila Desa/Kecamatan Ngantru, Jumat (7/10/2022). Dalam kunjungan itu Jenderal Dudung didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Danrem 081/ DSJ Madiun Kolonel Inf Deni Rejeki, dan juga Forkopimda Tulungagung. Sesampainya di Kampung Pancasila Ngantru, Jenderal Dudung dan rombongan disambut hangat oleh Pengasuh Pondok Pesantren Albadru Alaina, Kiai Amu Sidik Amanah beserta santriwan-santriwati. Setelah itu dilanjutkan peresmian Monumen Pancasila yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan meninjau Museum Pancasila. Mendapatkan kunjungan dari Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Desa/Kecamatan Ngantru, Suryani merasa senang dan berterima kasih. "Atas nama pemerintah desa, saya mewakili warga masyarakat Ngantru menyampaikan terima kasih atas peresmian Monumen Pancasila yang ditandatangani Pak Jenderal Dudung. Tentunya ini bisa menumbuhkan semangat patriotisme warga dalam pengamalan Pancasila," terang Suryani. Selain itu, Kades Suryani juga menyampaikan terima kasih kepada para tokoh masyarakat Desa Ngantru, utamanya Kiai Amu, yang telah mendukung program Kampung Pancasila. Termasuk membangun berbagai sarana dan fasilitasnya. "Mbah Yai Amu ini memiliki jiwa Pancasila, dan sangat cinta terhadap bangsa dan negara. Makanya beliaunya selalu menegaskan kepada para santri di lingkungan pondok dan masyarakat semua untuk mengamalkan Pancasila. Maka mengamalkan Pancasila wajib dilakukan, karena dasar negara kita adalah Pancasila," tutur Suryani. Masih menurut Kades Suryani, jika semua mengamalkan Pancasila, dan sungguh sungguh diterapkan di masyarakat, maka suasana kondusif pasti akan selalu tercipta. "InsyaAllah, ke depannya warga Ngantru khususnya, masyarakat Tulungagung pada umumnya, akan tercipta suasana yang sejuk kondusif. Tidak ada perpecahan antar ras, antaragama dan golongan. Sehingga di negeri ini akan lebih tentram aman dan makmur," pungkasnya. (kin/mad)

Sumber: