Pemkot Minta Maaf, Proyek Saluran Air Jalan Panglima Sudirman Ganggu Arus Lalin

Pemkot Minta Maaf, Proyek Saluran Air Jalan Panglima Sudirman Ganggu Arus Lalin

Surabaya, memorandum.co.id - Dalam kurun waktu dua minggu ke depan, lalu lintas di Jalan Panglima Sudirman (Pangsud) dipastikan padat merayap. Hal ini dikarenakan ada pengerjaan koneksi saluran air di Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Biliton. Pantauan memorandum.co.id pada Selasa (4/10) sore, dari arah timur Jalan Pemuda, ratusan kendaraan mulai mengular dari depan Monkasel. Sedangkan sisi barat Jalan Gubernur Suryo, kepadatan kendaraan membuncah sejak di depan Grahadi. Kepala Bidang Drainase Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya Eko Juli mengatakan, khusus untuk pekerjaan di Jalan Panglima Sudirman, maka akan menutup separuh jalan. Saat ini, sisi sebelah timur Jalan Panglima Sudirman terlebih dulu ditutup, sehingga menyisakan jalan di sebelah barat yang bisa dilewati. Kemudian apabila di sisi timur rampung, selanjutnya akan pindah ke sisi barat. “Panjang yang kita garap itu sekitar 20 meter untuk mengkoneksikan saluran di Embong Trengguli ke Embong Kenongo,” kata Eko. Pihaknya memastikan menggarap koneksi saluran itu siang-malam. Sedangkan untuk pemasangan box culvert dilakukan mulai pukul 21.00-05.00. “Nah, di jalur itu ada sedikit gangguan nanti karena memang mungkin belum diaspal,” kata dia. Sementara untuk di Jalan Biliton, akses jalan sudah ditutup total sejak kemarin malam, tepatnya sekitar pukul 21.00. Khusus proyek di Jalan Biliton akan ditargetkan tuntas dalam dua hari, yaitu tanggal 3-4 Oktober. Eko menerangkan, pengerjaan saluran di Jalan Biliton ini untuk menghubungkan saluran di Jalan Nias ke Jalan Jawa yang panjangnya sekitar 12-15 meter. Hingga saat ini, pengerjaan saluran itu terus dikebut. Progresnya sudah sangat signifikan, karena semua box culvert di Jalan Biliton sudah terpasang. “Rencananya, sore ini kita akan cor jalan itu, dan insyaAllah besok pagi sekitar pukul 07.00 sudah bisa dilewati meskipun mungkin belum diaspal,” katanya. Dirinya menambahkan, pengerjaan proyek yang berlangsung mulai tanggal 13-16 Oktober 2022 tersebut telah mendapatkan rekomendasi dari Polrestabes Surabaya dan Dinas Perhubungan Surabaya. DSDABM Surabaya sudah berkoordinasi dengan polretabes dan dishub terkait rekayasa arus lalu lintas. Berdasarkan hasil koordinasi tersebut, dikeluarkanlah rekomendasi pekerjaan yang harus rampung dalam dua minggu, “Polrestabes Surabaya dan dishub juga sudah memasang rambu-rambu penunjuk arahnya, baik yang di Jalan Panglima Sudirman maupun di Jalan Biliton. Sudah lengkap semuanya,” kata Eko. Oleh karena itu, Eko meminta maaf kepada warga Kota Surabaya atau pengguna jalan di Jalan Panglima Sudirman dan Jalan Biliton apabila ada sedikit kepadatan arus lalu lintas, karena memang ada proyek pengerjaan koneksi saluran. Selain itu, dia juga mengimbau warga untuk mencari alternatif jalan lain supaya di dua jalan tersebut tidak terlalu padat. “Insyallah nanti teman-teman dishub dan teman-teman kepolisian akan membantu mengatur arus lalu lintas di jalan tersebut. Apalagi di dua jalan itu sudah dipasang rambu-rambu penunjuk jalan yang lengkap, sehingga diharapkan tidak terjadi kepadatan arus lalu lintas di kawasan tersebut,” pungkasnya. (bin)

Sumber: