Tragedi Stadion Kanjuruhan, 180 Orang Jalani Perawatan di Rumkit
Beberapa mobil dinas polisi yang rusak dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan. Malang, memorandum.co.id - Sekitar 180 orang yang terdampak dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, hingga kini masih menjalani perawatan medis di beberapa rumah sakit, Minggu (2/10/2020). Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik menyampaikan perawatan medis terus dilakukan pada yang terdampak kejadian tersebut. “Yang terawat di rumah sakit ada (sekitar, red) 180 orang,” katanya. Adapun yang meninggal dunia sebanyak 127 orang sipil dan 2 orang anggota Polri dari Trenggalek dan Tulungagung. “Yang terdata (hingga kini, red) 129 orang, dua orang anggota Polri dari Trenggalek dan Tulungagung,” ujarnya. Disampaikan, lebih lanjut Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit dan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta akan turun ke Kabupaten Malang untuk melakukan peninjauan langsung pascakejadian tersebut. Dimungkinkan akan mendatangi Stadion Kanjuruhan, lokasi pertandingan antara Arema FC dan Persebaya, Sabtu (1/10/2022). Saat ini terus dilakukan pemantauan dan pendataan di beberapa rumah sakit untuk mengetahui perkembangan dan kondisi dari perawatan medis. Diperoleh keterangan, tragedi ini terjadi setelah pertandingan liga BRI 1 antara Arema FC vs Persebaya yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, berakhir dengan skor 2-3. Tak berapa lama, suporter merangsek ke lapangan dan kondisi di area stadion semakin memanas. Petugas yang siaga berupaya keras untuk mengendalikan kondisi. Petugas menyemprotkan gas air mata untuk mengendalikan situasi dan menghalau supporter. Dengan terpaksa, petugas menyemprotkan gas air mata. Selanjutnya, suporter berusaha menghindar. (ari)
Sumber: