Kuota Bertambah 25.605 Pelajar, DPRD Surabaya Dorong Percepatan Realisasi Beasiswa SMA/SMK/MA

Kuota Bertambah 25.605 Pelajar, DPRD Surabaya Dorong Percepatan Realisasi Beasiswa SMA/SMK/MA

Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya terus mengebut cakupan penerima program Beasiswa Pemuda Tangguh yang diperuntukkan bagi siswa SMA/SMK/MA sederajat serta mahasiswa dari perguruan tinggi. Seperti diketahui, jumlah kuota penerima program Beasiswa Pemuda Tangguh bertambah. Bila sebelumnya dialokasikan untuk 13.415 pelajar dan 2.034 mahasiswa, kini naik menjadi 25.605 pelajar dan 3.186 mahasiswa. Praktis anggaran pun meningkat. Semula dianggarkan Rp47,783 miliar, lalu naik menjadi Rp75,102 miliar. Karena itu, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mendorong pemkot agar melakukan percepatan realisasi beasiswa. Mengingat, tahun anggaran 2022 tersisa tiga bulan. "Kita ingin anggaran yang sudah disiapkan benar-benar sampai kepada pelajar dan mahasiswa. Karena sejak awal, kita bersama pemkot sudah menggedok dan menyepakati. Bahkan sejak 2017, kita terus mendorong adanya program bantuan pendidikan ini. Makanya, kita ingin program Beasiswa Pemuda Tangguh berjalan dengan baik," ucap Reni, Selasa (27/9). Politisi perempuan PKS ini pun menyempatkan untuk meninjau dua SMK swasta dan negeri. Yakni, SMK Dr Soetomo dan SMK Negeri 7 Surabaya. Reni ingin memastikan upaya jemput bola yang dilakukan pemkot dalam percepatan realisasi beasiswa benar-benar dilakukan. "Hingga saat ini, informasi yang saya terima, dari kuota 25 ribu tersebut sudah ada sekitar 8 ribu pelajar SMA sederajat yang terjaring. Lalu ada sekitar 800 pelajar yang sudah dicairkan beasiswanya. Ini menandakan upaya jemput bola yang dilakukan pemkot berhasil walaupun terlambat. Maka, kita minta upaya ini terus dioptimalkan," tandas Reni. Secara umum, pihaknya mendukung, menyetujui, dan mengawasi supaya program Beasiswa Pemuda Tangguh berjalan dengan baik. Terlebih, Pemprov Jatim juga turut bekerja sama dalam menyukseskan program prioritas milik Pemkot Surabaya ini. Berangkat dari sini, Reni berharap anggaran yang dialokasikan untuk program Beasiswa Pemuda Tangguh terserap maksimal. Target kuota 25.605 pelajar dan 3.186 mahasiswa terpenuhi. Sebab menurutnya, adanya program ini dapat mengentaskan masalah pendidikan yang selama ini masih sering terjadi di metropolis. "Semangatnya program ini adalah untuk membangun optimisme anak-anak. Supaya pelajar Surabaya semakin semangat belajar. Dan diharapkan tidak ada lagi yang namanya putus sekolah, tidak ada lagi yang ijazahnya ditahan atau tidak bisa ikut ujian. Jadi bisa zero case," harap Reni. Sementara itu, staf Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya Novy Ilmah menjelaskan, sejak Senin (27/9), dirinya bersama staf DP5A yang lain dijadwalkan untuk turun ke SMK Dr Soetomo melakuan pendampingan terhadap siswa. Tujuannya yakni, memberikan arahan sekaligus memastikan agar pengajuan beasiswa yang dilakukan secara online tersebut berjalan baik. "Kita melakukan kroscek, sehingga seluruh persyaratan calon penerima beasiswa telah lengkap dan terpenuhi. Jadi tidak ada miss data," paparnya. Dia mengungkapkan, total ada 616 siswa mulai dari kelas X, XI, dan XII SMK Dr Soetomo yang disodorkan untuk memperoleh beasiswa. Namun setelah dikroscek, total ada sekitar 500 yang memenuhi persyaratan. "Rata-rata yang tidak memenuhi syarat itu dikarenakan telah menerima beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dari Kemendikbud. Jadi tidak bisa. Kemudian ada yang tidak lolos dikarenakan bukan berasal dari MBR," jelas Novy. Sedangkan di SMK Negeri 7 Surabaya, total yang diajukan pihak sekolah untuk menerima beasiswa mencapai 800 siswa. Saat ini, proses verifikasi calon penerima beasiswa tengah dilakukan oleh jajaran dari BPBD Surabaya. Adapun di SMK Dr Soetomo, sudah sebanyak 7 siswa yang telah dicairkan beasiswanya. Kemudian di SMK Negeri 7, total sekitar 30 siswa yang beasiswanya telah dicairkan. Masing-masing siswa mendapat seragam plus Rp200 ribu setiap bulannya. (bin)

Sumber: