Hari Tani Nasional, Pemkot Diminta Masifkan Pertanian Perkotaan

Hari Tani Nasional, Pemkot Diminta Masifkan Pertanian Perkotaan

Surabaya, memorandum.co.id - Peringatan Hari Tani Nasional 2022 mendapat atensi dari Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti. Menurutnya, ini menjadi momen refleksi memperkuat pertanian dan ketahanan pangan melalui smart farming atau pertanian berbasis Internet of Things (IoT). "Smart farming ini bisa dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimiliki Surabaya dan juga potensi SDM. Kita punya banyak kampus yang bisa dilibatkan dalam pertanian perkotaan atau urban farming," ungkapnya, Minggu (25/9). Namun begitu, Reni, sapaan akrab legislator PKS ini mengatakan bahwa pengembangan konsep pertanian kota berbasis smart farming di Kota Pahlawan butuh dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Dia menilai sebagai kota metropolis, Surabaya memiliki segudang potensi untuk pengembangan smart farming. Terlebih di era revolusi industri 4.0, pemanfaatan dan pendayagunaan aspek teknologi, informasi, dan komunikasi jadi kian masif dalam kaitan mengembangkan sektor pertanian agar lebih maju. Andil perguruan tinggi, kata Reni, menjadi penting selain sebagai kolaborasi. Sebab melalui peran perguruan tinggi melalui riset, hingga penyediaan, pengolahan, serta inovasi-inovasi teknologi ini akan mendorong pengembangan sektor pertanian di masa IoT. "Kampus nantinya dapat mencetak lulusan pertanian yang cakap di bidangnya," kata dia. Era smart farming, lanjut Reni, sehubungan dengan bagaimana petani mendapat informasi cuaca, waktu dan musim tanam, waktu panen yang tepat, pemberian air irigasi sesuai kebutuhan, cara budidaya yang baik dan benar, sehingga dapat menghasilkan produksi tinggi. "Kota Surabaya mempunyai banyak kampung dengan konsep urban farming, sehingga cocok untuk menerapkan smart farming dalam mengoptimalkan giat bercocok tanam dan berkebun masyarakat kota dan memunculkan para petani digital," paparnya. Di sisi yang lain, dengan mengadopsi smart farming maka turut mendorong semangat berkebun dan bertani banyak kalangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan lahan kota hasil panen masih bisa terus dioptimalkan serta berkelanjutan. Berbicara ketahanan pangan, tokoh perempuan Surabaya ini pun memberi support agar terwujud kedaulatan, kemandirian, dan keamanan pangan demi terpenuhinya ketersediaan kebutuhan dasar konsumsi masyarakat. Terlebih, pola hubungan kerja sama antardaerah pun dapat dijalin dalam rangka pemenuhan kebutuhan sumber pangan sekaligus mendukung keberlangsungan sektor pertanian secara umum. "Penting juga, Surabaya dukung daerah-daerah lain di Jawa Timur penghasil pangan agar bisa kerja sama dengan pemkot untuk bisa dibeli produk-produknya sebagai bentuk upaya Surabaya memberi support pada pertanian," tuntasnya. (bin)

Sumber: