Pangdam V/Brawijaya Kunjungan ke Ponpes Progresif Bumi Shalawat
Sidoarjo, Memorandum.co.id - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto MSc melaksanakan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Progresif Bumi Shalawat di Desa Lebo Kecamatan Kota, Sidoarjo. Dalam kunjungan itu, Pangdam V/Brawijaya disambut Pengasuh Ponpes Progresif Bumi Shalawat KH Agoes Ali Masyhuri dan Gus Muhdlor Ali, salah satu putra pengasuh ponpes yang kini menjabat Bupati Sidoarjo. Kunjungan Pangdam V/Brawijaya bertujuan selain untuk menjalin silaturahmi dengan pengasuh Ponpes Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo juga bertukar informasi terkait perkembangan situasi di Jatim. “Saya berkesempatan berkunjung sekaligus silaturahmi dengan Gus Ali. Dan Alhamdulillah saya diterima sangat baik oleh beliau,” terang Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto MSc. Dalam kesempatan tersebut, Pangdam V/Brawijaya menyempatkan bertukar informasi terkait perkembangan situasi di Jatim. Terbaru, soal rencana revitalisasi pembangunan makam Auliya’ Sono di Asrama Gudang Pusat Senjata dan Optik Elektronik (Gupusjat Optronik) II Puspalad, Jalan Kesatrian Dusun Sono, Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran Sidoarjo. Bukan tidak mungkin, mengingat salah satu putra pengasuh Ponpes Progresif Bumi Shalawat merupakan orang nomor satu di Sidoarjo. Sehingga diharapkan pembangunan makam Auliya Sono bisa berjalan dengan lancar tanpa kendala apapun. Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan peletakan batu pertama revitalisasi pembangunan makam Auliya’ Sono di Asrama Gupusjat Optronik II Puspalad, Rabu (31/8). Turut hadir dalam kegiatan itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjenpol Nico Afinta, Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Wakil Rais Syuriah PWNU Jatim KH Agoes Ali Masyhuri dan Bupati Sidoarjo Achmad Muhdlor Ali serta Forkopimda Kabupaten Sidoarjo. Menurut Kasad, revitalisasi pembangunan makam Auliya’ tersebut sebagai bentuk kepedulian umat terhadap jasa dan pengabdian para syuhada yang banyak melahirkan tokoh-tokoh Ulama khususnya tokoh Ulama NU di Jatim. Seperti, KH Hasyim Asy’ari (Pendiri Ponpes Tebuireng), KH Abdul Karim (Pendiri Ponpes Lirboyo) dan KH Jazuli. Menurutnya sangat penting memiliki sesepuh leluhur yang imannya kuat dengan akhlak luar biasa untuk perjuangan sebagai gambaran generasi penerus. “Ini sebagai bukti bahwa di Sidoarjo, sejak 200 tahun yang lalu menjadi pusat peradaban pendidikan Islam di Indonesia,” jelas Jenderal Dudung Abdurachman. Diketahui, ada sekitar 21 hektare lahan yang sudah dipersiapkan untuk dilakukan revitalisasi pembangunan makam Auliya Sono. Sehingga mempermudah masyarakat yang hendak ziarah ke makam para wali. (fer)
Sumber: