Polres Gresik Dukung Pembentukan Komite Komunikasi Digital
Gresik, Memorandum.co.id - Polres Gresik mendukung pembentukan Komite Komunikasi Digital. Pembentukan ini digagas saat Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika Gresik, Kamis (22/9/2022). Komite ini dimaksudkan untuk meningkatkan literasi di masyarakat. Semua pihak perlu duduk bersama menjembatani adanya fakta, bahwa masyarakat memiliki akses digital yang tinggi. Namun di sisi lain masyarakat masih memiliki tingkat literasi digital yang rendah. Untuk itulah, Dinas Komunikasi dan Informatika Gresik bersama berbagai stakeholder seperti kepolisian, TNI, akademisi, media massa dan berbagai unsur masyarakat lainnya membentuk Komite Komunikasi Digital. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gresik Ninik Asrukin mengatakan, komite ini bisa dibreakdown hingga kecamatan dan desa karena memang kebutuhan mengkomunikasikan banyak hal terkait dengan badai informasi yang dahsyatnya luar biasa. "Kalau kita sering ketemu pikiran, program dan action plan InsyaAllah semuanya akan ter-manage dengan baik," katanya. Menurutnya, perubahan mindset harus dibentuk dengan baik, jangan dibiarkan berjalan secara natural. Konten kreator menjadi sangat penting untuk membuat produk-produk positif menghiasi dunia maya. Sedangkan Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis melalui Kasi Humas Ipda Mustofa menjelaskan Pembentukan komite ini memang dimaksudkan untuk menghadirkan ruang digital yang sehat bagi masyarakat. "Mengingat saat ini ada jarak yang cukup lebar antara akses digital masyarakat yang tinggi di satu sisi, namun literasi digital yang rendah di sisi lain," tutur Ipda Mustofa. Data yang dirilis We Are Social dan Hootsuite, sebuah lembaga layanan konten yang berpusat di Kanada, mencatat pada Februari 2022 jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 204 juta jiwa atau 73 persen penduduk Indonesia. Dari jumlah tersebut, 191 juta penduduk adalah pengguna aktif media sosial. Sedangkan jumlah waktu rata-rata akses internet masyarakat Indonesia kini telah mencapai hampir 9 jam per hari. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penduduk Indonesia kini memiliki tingkat akses digital yang demikian tinggi. Namun sayangnya belum selaras dengan tingkat literasi digital. Survei literasi digital nasional yang dilakukan Kementerian Kominfo RI pada tahun 2020 menyebut indeks literasi digital Indonesia masih di level sedang, dengan skor 3,47 dari skala 1 – 4.(and/har)
Sumber: