Kuota Beasiswa Bertambah, Komisi D Minta Disbudporapar Surabaya Aktif Jemput Bola ke SMA/SMK/MA

Kuota Beasiswa Bertambah, Komisi D Minta Disbudporapar Surabaya Aktif Jemput Bola ke SMA/SMK/MA

Surabaya, memorandum.co.id - Jumlah kuota penerima program Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya bertambah. Bila sebelumnya dialokasikan untuk 13.415 pelajar dan 2.034 mahasiswa, kini naik menjadi 25.605 pelajar dan 3.186 mahasiswa. Praktis anggaran pun meningkat. Semula dianggarkan Rp47,783 miliar, lalu naik menjadi Rp75,102 miliar, usai disepakati pemkot bersama DPRD Surabaya dalam APBD-P 2022. Namun begitu, sampai saat ini program prioritas tersebut belum dirasakan manfaatnya. Pelajar SMA/SMK/MA dan mahasiswa perguruan tinggi masih menunggu pencairan. Padahal, proyeksi APBD 2022 tersisa 3 bulan lagi. Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Ajeng Wira Wati lantas mendorong agar Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya segera mencairkan beasiswa kepada pelajar dan mahasiswa yang telah terverifikasi datanya. Sedangkan untuk pemenuhan kuota, dia meminta Disbudporapar Surabaya lebih aktif menjaring calon penerima beasiswa. Salah satunya dengan melibatkan pengurus RT/RW di tingkat kelurahan dan kecamatan untuk sosialisasi program dan pendataan. "Seperti dulu yang saya sarankan di awal, dinas harus kerja aktif bukan pasif menerima pendaftar melalui website di belakang meja," tegas Ajeng, Kamis (22/9). Ajeng mengungkapkan, Pemkot Surabaya telah melakukan MoU dengan Pemprov Jatim terkait program beasiswa ini. Dengan begitu, komunikasi bersama kepala sekolah bisa lebih efektif dan percepatan realisasi program dapat dilakukan. "Lewat perjanjian kerja sama ini, diharapkan disbudporapar bisa langsung ke SMA sederajat untuk mendapatkan data calon penerima beasiswa yang MBR," ujarnya. Tidak hanya itu, Ajeng juga meminta disbudporapar untuk jemput bola ke para wali murid. Yakni, dengan memasifkan sosialisasi kepada para orang tua dan siswa di setiap sekolah. "Kuota masih tersisa banyak. Jadi perlu ada sosialisasi langsung mengenai program beasiswa ini kepada para orang tua di masing-masing sekolah," kata dia. Outreach di tingkat kelurahan/kecamatan, kata Ajeng, juga mesti dilakukan. Dinas harus berupaya mencari calon penerima beasiswa dari warga yang membutuhkan melalui data di kelurahan/kecamatan. Ajeng optimistis, dengan upaya percepatan realisasi program tersebut, maka alokasi anggaran yang sudah disiapkan dapat menjaring kuota 25.605 pelajar dan 3.186 mahasiswa dengan tepat sasaran. "Website juga tetap dibuka, karena data semua harus diterima dan dikumpulkan. Akan tetapi website tidak boleh menjadi jalan utama dan satu-satunya, melainkan website digunakan sebagai pengecek apakah anak MBR tersebut sudah terdaftar atau belum. Jadi disbudporapar yang menjadi input datanya tidak hanya pelamar. Jadi saran saya tetap digunakan dan dioptimalkan," tuntasnya. (bin)

Sumber: