Tak Bisa Nyaman Berjualan, Warga Ketintang Madya Sambat Debu Proyek Drainase

Tak Bisa Nyaman Berjualan, Warga Ketintang Madya Sambat Debu Proyek Drainase

Surabaya, memorandum.co.id - Warga RT 2/RW 6 yang bermukim di persimpangan Jalan Raya Ketintang-Ketintang Madya, Kelurahan Ketintang, Kecamatan Gayungan, mengeluhkan debu proyek pengerjaan drainase yang bertebaran. Dikatakan Irwan, warga setempat, debu proyek tersebut sangat mengganggu aktivitas warga sekitar terutama para pedagang. Pihaknya berharap pengerjaan proyek drainase dapat segera rampung, sehingga pengaspalan bisa cepat dilakukan. "Di sepanjang Jalan Raya Ketintang sampai Ketintang Madya bleduk pol (bleduk banget). Bleduk tersebut akhirnya berdampak ke pedagang kuliner, warung kopi, dan rumah warga," ucap Irwan, Rabu (21/9). Pihaknya tak mempermasalahkan adanya pengerjaan proyek infrastruktur di Kota Surabaya, namun begitu semestinya pengerjaan dapat segera dituntaskan. "Banyak bayi dan balita yang terdampak. Lalu di sekitar sini juga ada dua sekolahan SD. Kalau proyek tidak cepat selesai kasihan mereka karena bleduk mbarai (debu menyebabkan) penyakit ispa, loro moto, baik bayi, balita, maupun sing gerang," tandasnya. Sedangkan Roni, pemilik warung kopi di sekitar juga berharap pengerjaan proyek drainase dapat segera rampung. Gara-gara intensitas debu yang tak wajar, membuat warkop miliknya yang biasa ramai, kini sepi. "Sehari saya bisa ngelap meja itu 4 sampai 5 kali karena kotor. Debunya 24 jam bertebaran ke mana-mana. Paling parah itu pagi hari ketika orang berangkat kerja sama sore hari," tandasnya. Pantauan memorandum.co.id di lokasi, tampak mobil water supply dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya dikerahkan. Mobil tersebut melakukan penyiraman mulai dari sisi utara ke selatan Jalan Ketintang Madya hingga ke Jalan Raya Ketintang. "Ini baru diterjunkan, kalau kemarin sih belum ada. Malah kita yang siram-siram sendiri. Mungkin karena warga ramai-ramai sambat melalui WhatsApp Pak Armuji minta disiram jadi diterjunkan mobil PMK," kata Roni. (bin)

Sumber: