Memprihatinkan, Warga Jember Andalkan Akses Jembatan Gantung Disulam Bambu
Jember, Memorandum.co.id - Menakutkan! Sebuah jembatan gantung di Kecamatan Rambipuji, Jember kondisinya memperhatikan. Meski setiap tahun telah melalui perbaikan ringan, kawat sling (tali baja) penggantung jembatan ada yang putus sehingga warga memberinya batang bambu untuk mengurangi guncangan saat dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Untuk memastikan kondisi jembatan gantung aman dilewati, pemerintah Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji melakukan pemeriksaan jembatan gantung yang merupakan akses jalan utama warga dusun Bedadung Wetan. Pengecekan secara berkala kondisi jembatan gantung ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada warga ketika melintasi jembatan ada diatas aliran sungai Bedadung. Sejak dibangun pada dua puluh tahun lalu silam. "Jembatan sepanjang seratus meter ini belum pernah diperbaiki meski kondisinya memperhatikan merupakan jalan alternatif yang mempersingkat waktu dan jarak tempuh," kata Nurul Syah Rahmadhan, salah satu pelajar pengguna jalan/jembatan, Rabu (21/9/2022). Masih kata Nurul, selain kawat seling atau tali baja penggantung jembatan ada yang putus, warga yang khawatir kondisi jembatan berusaha memberi batang bambu disisi kanan dan kiri untuk mengurangi guncangan saat dilewati baik roda dua dan pejalan kaki. "Sebenarnya masyarakat berharap pemerintah daerah jember bisa membuat jembatan secara permanen sehingga tidak lagi melintasi jembatan gantung yang membahayakan jiwa," pungkasnya. Sementara Kepala Desa Kaliwining Samsul Arifin, perbaikan setiap tahun dilakukan oleh pihak desa, termasuk dengan menggunakan dana desa karena jembatan peruntukan nya untuk masyarakat sehingga diperlukan perbaikan guna memberikan rasa keamanan dan keselamatan. "Jembatan gantung yang melintasi diatas aliran sungai Bedadung itu dibangun sudah dua puluh tahun silam (ditahun 2002), perbaikan ringan sifatnya tambal sulam, dengan menggunakan anggaran desa, agar keamanan dan keselamatan warga terjamin," ungkap Kades Kaliwining, Samsul Arifin.(edy)
Sumber: