Begal Beraksi di Bratang, Modus Klasik Korban Dituduh Tabrak Adik

Begal Beraksi di Bratang, Modus Klasik Korban Dituduh Tabrak Adik

Surabaya, memorandum.co.id - Aksi kejahatan jalanan terjadi di kawasan Bratang, Surabaya. Dua pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di Kecamatan Sawahan jadi korban begal. Mereka  adalah DN, asal Jalan Bagong Ginayan dan  DV, asal Jalan Rungkut. Modus pelaku terbilang klasik. Mereka menghentikan motor korban dan menuduh menabrak adik pelaku beberapa waktu sebelumnya. Korban yang masih remaja itu tak kuasa membantah tuduhan pelaku. Alhasil, dua HP korban lenyap. Lebih parah lagi, korban DN diturunkan tak jauh dari lokasi. Beruntung, ada warga yang peduli dan mengantarkan DN ke rumahnya yang berjarak dua kilometer dari lokasi. "Ya saya kemarin langsung diantar oleh warga yang ada di dekat lokasi kejadian. Teman saya D sudah pulang. Tapi HPnya dibawa kabur pelaku," kata DN ditemui di rumahnya Jalan Bagong Ginayan , Minggu (18/9/2022)siang. Informasi dihimpun, kejadian itu bermula Jumat (16/9/2022) sekitar pukul 20.00. Saat itu, korban mendapatkan tugas dari sekolah untuk membeli kipas angin. DN pun mengajak DV untuk membeli kipas itu di toko elektronik Jalan Bratang. Keduanya mengendarai motor milik DV. Belum sampai tujuan, mereka dikagetkan panggilan dari dua pemuda yang melintas searah. Mendengar panggilan itu, mereka menghentikan laju motor dan berhenti di lokasi kedua pemuda tak dikenal itu. Di sana, dua korban dituduh telah terlibat tabrak lari dengan saudara pelaku. Dari percakapan itu, tak lama korban DN diminta turun dari motor. Sedangkan DV diminta untuk ikut bersama dua pelaku mengendarai dua motor. DN kebingungan karena HP miliknya dibawa kabur pelaku. Ia kemudian jalan dari lokasi tersebut ke arah utara hingga bertemu dengan sejumlah warga. Di sana, ia menceritakan kronologi kejadian yang menimpa dirinya dan temannya. Warga tersebut kemudian mengantarkan DN ke rumahnya. Sedangkan beberapa warga lain berupaya mencari keberadaan terduga pelaku dengan menyisir lokasi-lokasi yang disinyalir menjadi tempat persembunyian para pelaku. Dikonfirmasi terpisah, Kanitreskrim Polsek Wonokromo AKP I Made Gede Sutanaya belum mengetahui terkait laporan gendam modus tabrak adik itu. Namun, dia berjanji secepatnya akan memeriksa laporan itu. "Saya cek dulu. Kalau benar (ada Laporan) kami tindaklanjuti," kata Made.(mg2/fdn)

Sumber: